BNI Serahkan Kasus Pemukulan oleh Debt Collector ke Polisi

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 15 April 2014 07:48 WIB

Kartu kredit BNI. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Bank Negara Indonesia Tribuana Tunggadewi mengatakan kasus pemukulan penagih utang terhadap kerabat nasabah bank itu diserahkan ke kepolisian. Menurut dia, BNI tidak akan mencampuri proses hukum yang sedang ditangani oleh Polres Jakarta Barat tersebut. "Itu ranah hukum. Kami tidak akan ikut campur," katanya kepada Tempo, Senin, 14 April 2014.

Tribuana mengatakan pemukulan oleh Phonce, penagih utang yang disewa BNI, jelas bertentangan dengan tata cara penagihan utang yang diinginkan BNI. Dia mengatakan perusahaan pelat merah itu tidak pernah menyetujui cara-cara menagih utang melalui jalan kekerasan.

Karena itu, dia menyatakan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. BNI, kata dia, tidak pernah meminta penagih utang menggunakan kekerasan. "Jadi kalau ada tindak kekerasan, itu di luar tanggung jawab kami," ujarnya.

Adapun dalam soal tunggakan pemilik kartu kredit bernama Rinaldi Hatuan Edward, Tribuana mengatakan nasabah itu memang belum melunasi kewajibannya. Dia juga menyatakan tidak tahu-menahu ihwal kemungkinan adanya pihak lain yang sudah menuntaskan utang Rinaldi. "Yang jelas kami belum terima sama sekali sisa kewajiban pemilik kartu," ujarnya.

Tribuana mengatakan total tunggakan yang harus dibayar Rinaldi Rp 9,9 juta. Jumlah utang Rinaldi sebenarnya lebih besar dari itu, namun BNI disebut memberi diskon sehingga kewajibannya berkurang. "Kami baru terima pembayaran sebesar Rp 8 juta, sisa Rp 1,9 juta lagi," katanya.

Pihak bank, kata dia, akan tetap mengeluarkan surat tagihan selama utang belum dilunasi. Itu sebabnya BNI belum bisa menerbitkan surat pelunasan utang. "Pokoknya dari kami penjelasannya memang utang itu belum lunas," katanya.

Sebelumnya, Agustinus Reinhard, 34 tahun, melaporkan BNI cabang Kota, Tamansari, Jakarta Barat, ke Polres Jakarta Barat atas tuduhan penganiayaan. Dia mengaku dianiaya oleh penagih utang alias debt collector karena masalah tagihan kartu kredit. Menurut dia, tagihan kartu kredit itu sudah dilunasi pada 2013. Polisi sudah menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

DIMAS SIREGAR

Baca juga:
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Survei: Malaysia Sembunyikan Informasi MH370
Aher: PKS Tawarkan Koalisi Sepaket dengan Cawapres
Penjualan Tank Jerman ke Arab Saudi Mungkin Batal
Sebelum Dibunuh, Didi dan Anita Ikut Nyoblos
Konvensi Demokrat Sudah Antiklimaks

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

14 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

19 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

20 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

21 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

22 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

24 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

25 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

26 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

27 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya