Senin, Massa Serahkan Petisi Pelecehan JIS ke KPAI  

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 05:45 WIB

Aktivis yang peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta - Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat akan mendatangi kantor KPAI di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 5 Mei 2014.

"Mereka akan memberikan ribuan tanda tangan petisi dukungan agar KPAI dan kepolisian mengungkap kasus kekerasan seksual pada anak hingga tuntas," katanya kepada Tempo, Jumat, 2 Mei 2014. (Baca: KPAI Datangi Sekolah Korban Kekerasan Seksual)

Massa gabungan itu, menurut Erlinda, berasal dari berbagai elemen masyarakat. "Ada dari dosen, dokter, mahasiswa, sampai ibu rumah tangga." Dengan dukungan ini, dia menambahkan, KPAI akan semakin kuat mengungkap kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di sekolah.

"Menurut informasi, mereka juga akan menyampaikan laporan terkait dengan dugaan adanya kasus kekerasan seksual di sekolah internasional lain."

KPAI saat ini tengah mengawal kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang murid Taman Kanak-kanak Jakarta International School berusia 6 tahun. KPAI menduga kasus di sekolah ini tidak hanya menimpa satu korban. Kepolisian Daerah Metro Jaya sendiri telah menetapkan enam petugas kebersihan sekolah itu sebagai tersangka.

"Kami memang membutuhkan dukungan masyarakat agar kasus di JIS bisa terungkap. Begitu juga di tempat-tempat lain," kata Erlinda. (Baca juga: Kekerasan Seksual di JIS Sudah Bertahun-tahun)

Sebelumnya, sebuah petisi online di situs Change.org yang meminta hukuman berat pagi pelaku peleceh, pemerkosa, dan predator seksual anak beredar sejak 16 April 2014. Menurut inisiator petisi ini, Fellma Panjaitan, dalam tulisanya di situs itu, hukuman 5-15 tahun bagi predator seksual anak tidaklah cukup.

Dia mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi ini agar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak direvisi. Hingga awal Mei ini, petisi tersebut telah mendapat 50 ribu tanda tangan.


PRAGA UTAMA






Berita lain:

Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini

Berita terkait

Buku Harian Dokter yang Jadi Korban Perkosaan di India Ditemukan

29 hari lalu

Buku Harian Dokter yang Jadi Korban Perkosaan di India Ditemukan

Buku harian itu berisi mimpi-mimpi dokter MD, yang diantaranya ingin mendapatkan medali dan penghargaan bidang kedokteran.

Baca Selengkapnya

Urutan Kejadian Kasus Perkosaan Dokter Di India hingga Tewas

31 hari lalu

Urutan Kejadian Kasus Perkosaan Dokter Di India hingga Tewas

Hasil otopsi perkosaan dokter di India mengungkap korban diserang secara seksual sebelum dibunuh.

Baca Selengkapnya

Ayah di Pati Memperkosa Anak Kandung Berulang Kali dan Paksa Suntik KB Setiap Tiga Bulan

11 Juli 2024

Ayah di Pati Memperkosa Anak Kandung Berulang Kali dan Paksa Suntik KB Setiap Tiga Bulan

Pelaku memperkosa korban berulang kali sejak Maret 2023 sampai Juni 2024. Mengancam akan menceraikan ibunya.

Baca Selengkapnya

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

14 Mei 2024

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

Orang tua korban mempertanyakan penanganan kasus perkosaan ini di Polres Tangsel yang sudah ia laporkan sejak Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

27 Maret 2024

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

21 Maret 2024

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

10 Maret 2024

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

8 Maret 2024

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya