Seorang anak diperiksa kesehatannya oleh petugas puskesmas Sawah Besar di tempat pengungsian di Stasiun Sawah Besar, Jakarta, 25 Februari 2015. Kebakaran di kelurahan Karang Anyar mengakibatkan warga terpaksa mengungsi sementara di stasiun kereta. Tempo/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi, resmi mengoperasikan dua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tingkat kecamatan yang ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D. RSU ini masing-masing berada di Kecamatan Kembangan dan Kecamatan Kali Deres. "Saya berharap dengan adanya RSU di tingkat kecamatan ini, akses masyarakat ke pelayanan kesehatan semakin mudah," kata Anas kepada Tempo, Senin 6 April 2015.
Anas menargetkan setiap kecamatan memiliki satu RSU tipe D pada tahun ini. "Jika lancar," kata Anas. Sebab, untuk meningkatkan puskesmas menjadi RSU tipe D tak mudah. Anas menargetkan demikian supaya dalam kasus yang memerlukan penanganan intensif tak perlu jauh-jauh ke RSUD Cengkareng. "RSU ini dapat menerima rujukan dari puskesmas di tingkat kecamatan atau kelurahan," katanya.
Anas juga berpesan kepada pengelola RSU tak menjadikan jumlah pasien yang banyak sebagai indikator keberhasilan. "Kalau jumlah pasien yang berobat semakin banyak itu malah kemunduran karena masyarakat tak sehat. Harus senang kalau yang berobat sedikit karena masyarakat sehat," katanya. Anas meminta rumah sakit tak pelit memberikan tindakan preventif, tak melulu kuratif.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Dewi Satiasari,mengatakan RSU tipe D adalah RS yang menyediakan pelayanan medik termasuk pelayanan gawat darurat 24 jam. RS ini memiliki pelayanan standar RS pada umumnya seperti kefarmasian, keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, penunjang non klinik dan pelayanan rawat inap. "RSU kelas D juga memiliki pelayanan medik spesialis dasar minimal 2 dari 4 SP dasar yaitu pelayanan penyakit dalam, anak , bedah, obstetri dan ginekolog," kata Dewi.
Dua RSU tipe D di Jakarta Barat ini memiliki 31 tempat tidur, terdiri dari 17 rawat inap umum dan 14 rawat inap bersalin. Dewi berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan ini dengan maksimal dan penyelenggara rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang baik.