TEMPO Interaktif, Jakarta: Manajer Area Pelayanan Jaringan PLN Depok Hadi Suhana menegaskan, Perumahan Pertanian Atsiri Permai, Raya Jaya, Bojonggede, tergolong liar. “Karena itu kami tertibkan,” kata Hadi menanggapi protes warga yang menolak lampu jalan dicopoti.Pemasangan lampu jalan, kata dia, tidak melalui prosedur. Prosedurnya, pemasangan harus melalui pemerintah daerah. Posisi PLN hanya mengalirkan listrik berdasarkan permintaan pemda. “Selama ini lampu dipasang sendiri oleh warga,” ungkapnya.Namun, warga mengaku, yang memasang lampu penerangan jalan petugas PLN. “Bagaimana bisa membuktikan bahwa orang tersebut petugas PLN?” tanyanya.Begitu pula soal setoran pajak lampu jalan sebesar 3 persen dari total tagihan. Menurut Hadi, semuanya sudah disetorkan PLN ke Pemerintah Daerah Bogor Rp 1,2 miliar per tahun. “Itu setoran pajak PLN ke pemda,” katanya.Ketua RW 12 perumahan itu, Tunggul Ametung, kontribusi warga kompleks sekitar Rp 648 juta dalam setahun. Dia dan sejumlah warga, tadi pagi mendatangi kantor PLN Depok memprotes pencopotan lampu jalan. Akibatnya, jalan-jalan perumahan menjadi gelap. “Dan sering terjadi tindak kriminal,” kata Tunggul. M. Nasro, kuasa hukum warga, Rabu besok akan mengirimkan tuntutan ke Pengadilan Negeri Depok. Rinny Kustiani-Tempo