TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan mengungkapkan bakal membina ratusan preman, juru parkir, dan tukang ojek untuk menjadi mitra polisi. Mereka bertugas melaporkan aksi kriminal yang terjadi di wilayah mereka.
Rencana ini seolah mencitrakan polisi kekurangan petugas intelijen yang profesional. Tapi anggapan itu buru-buru dibantah. "Jumlah petugas intelijen polisi tak kurang," kata juru bicara Kepolisian Jakarta Pusat Komisaris Suyatno di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Mei 2015.
Menurut Suyatno, ide itu merupakan implementasi tugas polisi merangkul masyarakat untuk mewujudkan keamanan di lingkungan sekitar. Sebab, dia menambahkan, warga merupakan pihak terdekat dan paling paham dengan kondisi tempat tinggalnya. Tugas ini tak terlalu rumit dan tak perlu keterampilan intelijen tingkat tinggi.
Preman, juru parkir, dan tukang ojek hanya perlu melaporkan ke polisi terdekat bila ada aksi penjambretan. "Bila sanggup, silakan diringkus sendiri dan serahkan ke polisi," ujar Suyatno.
Polisi bakal memberi piagam penghargaan bagi preman, juru parkir, dan tukang ojek yang berhasil meringkus pelaku kejahatan. "Itu bukti bahwa masyarakat terlibat aktif membantu tugas polisi," katanya.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
45 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
49 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya