Begini Dugaan Penganiayaan Anak Mantan Wapres ke Pembantunya  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 05:39 WIB

ilustrasi pemukulan. tbo.com

TEMPO.CO , Jakarta:Anggota DPR RI, Fanny Safriansyah diduga tidak hanya melakukan kekerasan terhadap satu pembantunya, Toipah 20 tahun saja.

"Dari cerita Toipah, dua pembantu lain juga mengalami siksaan seperti yang dialaminya," ujar Koordinator Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga LBH Apik dan Jakarta, Lita Anggraeni saat konferensi pers di kantor LBH Jakarta, Minggu 4 Oktober 2015.

Lita menuturkan Ivan Haz, panggilan Fanny Safriansyah, sering memberi perlakuan buruk terhadap ketiga pembantunya. Kata Lita, semua pembantu pernah dipukuli oleh anak Mantan Wakil Presiden ke Sembilan, Hamzah Haz itu. Namun yang paling parah diterima oleh Toipah.

Alasannya, Toipah adalah pengasuh anak Ivan Haz. Setiap kali anaknya, menangis, anggota DPR RI itu lantas memukul Toipah dan mengatakan tidak becus merawat sang anak. "Ivan menginjak-injak Toipah dengan sepatu," ujar dia.

Perlakuan itu diterima oleh Toipah hampir setiap hari sejak Juli hingga akhit September. Dugaannya karena sebelumnya, pada 2 Mei 2015 lalu, Toipah sempat izin pulang kampung karena sudah tidak betah bekerja. Itu menjadi permulaan tindakan penganiayaan yang dialami Toipah.

Selain itu, setiap hari ketiga pembantu hanya mendapatkan jatah makan sekali dalam sehari. Padahal pekerjaan mereka sebagai pengasuh dan pembantu tentu sangat berat. Bahkan sejak sebulan terakhir gaji mereka ditahan oleh Ivan Haz dengan tanpa alasan.

Perlakuan buruk ini terus mereka terima sepanjang hari. Mendapat perlakuan seperti itu, ketiga pembantu termasuk Toipah berniat untuk kabur dari rumah. Sayangnya mereka tidak memiliki kesempatan karena terkungkung di dalam rumah.

Hingga pada puncaknya Toipah mengalami kekerasan dari Ivan berupa tendangan, pukulan, dan dihantam menggunakan kaleng botol obat nyamuk. Ia pun akhirnya nekad meloncat pagar rumah setelah melihat kesempatan bisa kabur. Saat itu, Toipah sedang mengasuh anak sang majikan di halaman rumah.

"Kami mengutuk keras atas kekerasan yang dialami korban," ujar Lita. Karena itu mereka meminta agar polisi transparan dan cepat mengusut kasus ini hingga tuntas. "Ini adalah murni pidana, makanya kami mendesak Majelis Kehormatan DPR agar pelaku segera diberhentikan."

Sementara itu, setelah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh T, anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu mendadak sulit dihubungi. Telepon dan pesan elektronik yang dilayangkan oleh Tempo pun tak diresponsnya.

Tempo pun mencoba untuk meminta tanggapan Ivan Haz ihwal pelaporan pada dirinya dengan mencarinya ke tempat tinggalnya, Apartemen Ascott, Jalan Kebun Kacang Raya, Nomor 2, Jakarta Pusat. Namun, setelah dihubungi oleh bagian resepsionis, tak ada tanggapan dari Ivan Haz.

Juru Bicara Apartemen Ascott Evi Azhali mengatakan, tak bisa memberitahukan apakah Ivan Haz masih tinggal di apartemen tersebut atau tidak. "Kami tidak bisa memberitahukan ihwal siapa saja yang tinggal di apartemen kami," tuturnya kepada Tempo.

AVIT HIDAYAT | GANGSAR PARIKESIT

Baca juga:

TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai

Berita terkait

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

1 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

4 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

4 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

4 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

4 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

5 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

5 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

5 hari lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

6 hari lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya