Mulai tahun ini, Yusuf mengatakan tiap unit usaha akan memajang laporan keuangan dan target di kantor pengelola. “Supaya semakin banyak yang mengawasi,” kata dia.
BACA: Kenapa Ahok Ogah Jual Saham di Perusahaan Bir?
Mantan direktur administrasi dan keuangan Tri Harsono membantah laporan keuangan yang berantakan. Ia juga mengklaim aset perusahaan juga tercatat dalam data. “Kami tak merugi, tahun lalu bisnis perhotelan memang berat,” kata dia.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mencopotnya pertengahan bulan ini. Masa jabatannya seharusnya selesai Januari tahun lalu. Rapat umum pemegang saham memperpanjangnya hingga Januari 2016. Direktur Usaha Sepdimanto juga telah dicopot.
Melihat kinerja melempem seperti itu, Basuki tak tahan merombak total manajemen Tourisindo. “Saya mau ganti semuanya,” kata dia. Apalagi, ia membaca data 2014, perusahaan yang mengelola tujuh unit usaha hotel itu hanya menyetor Rp 1,8 miliar.
Hotel yang dikelola Jakarta Tourisindo:
Grand Cempaka Hotel, bintang empat
Cempaka Jaya Hotel
Arcici Cempaka Putih
Arcici Hotel Plumpang
Arcici Hotel Sunter
Cempaka Arcici Club
Grand Jaya Raya Resort di Cipayung, Jawa Barat.
Dividen Tourisindo ke pemerintah:
- 2012: Rp 4,5 miliar
- 2013: Rp 5,5 miliar
- 2014: Rp 1,8 miliar
- 2015: Rp 208 juta (dalam penghitungan)
LINDA HAIRANI