Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara dan menghimpun keterangan dari sejumlah warga di sekitar rumah penyidik KPK Novel Baswedan, yang disiram air keras oleh orang tak dikenal. MARIA FRANSISCA
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan ada beberapa orang yang mengintai rumah Novel Baswedan sebelum insiden penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu terjadi. Informasi tentang adanya orang yang mengintai itu didapat dari tetangga sebelah rumah Novel. "Memang, pada dua minggu lalu, ada beberapa orang yang sempat duduk-duduk di (depan) rumah Saudara Novel," ucap Iriawan di Jakarta, Kamis, 13 April 2017.
Iriawan berujar, meski melihat para pengintai, saksi tidak bisa melihat dengan jelas wajah-wajah mereka. "Karena memang yang ada di rumah bersangkutan tidak bisa melihat secara jelas," tuturnya. Beruntung, polisi memiliki foto-foto para pengintai itu. "Tapi kami punya fotonya."
Ihwal rencana pengawalan terhadap semua penyidik KPK, Iriawan menyatakan siap melaksanakan jika tindakan itu dibutuhkan. Pengamanan ini untuk mencegah teror serupa terulang pada kemudian hari. "Rencana pengawalan sudah siap dilakukan. TNI, kalau dibutuhkan, akan dilibatkan," katanya.
Sebelumnya, Novel diserang dua orang tak dikenal pada Selasa lalu. Pelaku menyiram wajah Novel dengan air keras. Kejadian itu berlangsung di depan masjid yang tidak jauh dari rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu, Novel tengah berjalan pulang setelah mengikuti salat berjemaah di masjid.
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
16 hari lalu
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.