Pembebasan Lahan Mandek, Syarif: Kalau Ada Pak Ahok Disetrap

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 25 Agustus 2017 07:15 WIB

Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (dua dari kanan) tiba di RPTRA Intan di Cilandak, Jakarta, 24 Mei 2017. RPTRA Intan dibangun selama enam bulan melalui biaya tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) High Scope dengan bujet sekitar Rp 1,9 miliar. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi pengadaan lahan untuk kepentingan umum setelah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak menjabat disoroti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Sekretaris Komisi A DPRD Syarif mengatakan pengadaan lahan di masing-masing wilayah kota administratif mandek terutama lahan untuk ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Syarif mengatakan jika Ahok masih menjabat Gubernur DKI tidak akan ada satu wali kota pun yang tidak merealisasikan pengadaan lahan untuk RPTRA ini. Menurut Syarif, banyak alasan dari eksekutif untuk tidak membebaskan lahan tersebut.

"Ya, ini karena sudah tidak ada Pak Gubernur yang lama. Kalau Pak Ahok masih (menjabat), saya kira dimarahi semua Pak Wali kota ini. Jujur, enggak? Dipaksa bapak eksekusi. Ini preseden buruk," ujar Syarif dalam rapat rancangan kebijakan umum perubahan serta prioritas dan plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD 2017, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.



Baca juga: Plt Gubernur DKI: RPTRA Bukan untuk Ahok-Djarot

Syarif mengatakan anggaran pengajuan pengadaan tanah itu dimatikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta. Masing-masing kota administrasi dianggarkan Rp 50 miliar untuk pengadaan tanah RPTRA, jika dikalikan lima wilayah totalnya Rp 250 miliar. Proses pengadaan lahan tersebut belum dieksekusi sampai saat ini.

Adapun alasan yang muncul terhadap mandeknya pengadaan lahan ini adalah lemahnya payung hukum, kesalahan nomenklatur, atau pun salah kode rekening pada saat penetapan. Namun Syarif menilai alasan tersebut tidak logis. Menurut dia, pengadaan RPTRA sudah tertuang dalam keputusan gubernur.

Jika nomenklatur jadi permasalahan, Syarif meminta agar penulis nomenklatur diberikan sanksi teguran hingga pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD). "Ini jadi preseden buruk. Kalau Pak Ahok menang (Pemilihan Gubernur DKI Jakarta), Pak Wali (wali kota) akan disetrap (dihukum) ini. Tidak ada yang merepotkan menurut saya," ujar Syarif.

Selain itu, Syarif juga mempersoalkan target pembangunan kantor lurah yang tidak tercapai hingga akhir 2017. Padahal, kata Syarif, pembangunan kantor lurah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2012-2017.

LARISSA HUDA

Berita terkait

BMW Indonesia Serah Terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah

8 Desember 2023

BMW Indonesia Serah Terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah

BMW Indonesia meresmikan dan melakukan serah terima BMW Safe Space di RPTRA Rorotan Indah kepada para pengurus.

Baca Selengkapnya

Heru Budi: 9.000 Anak di DKI Jakarta Sudah Sembuh dari Stunting

31 Oktober 2023

Heru Budi: 9.000 Anak di DKI Jakarta Sudah Sembuh dari Stunting

Heru Budi berharap Jakarta bersama-sama dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi mengatasi stunting.

Baca Selengkapnya

Warga Cilincing Antre Panjang Sejak Dini Hari untuk Dapat Pembagian Pangan Murah

15 September 2023

Warga Cilincing Antre Panjang Sejak Dini Hari untuk Dapat Pembagian Pangan Murah

Warga Semper Barat Cilincing sudah mengantre sejak dini hari untuk mendapat pembagian pangan murah KJP Plus. Khawatir tak kebagian.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Minta RPTRA Kalijodo Diperbaiki, Pemprov DKI Siapkan Rp1,7 Miliar

27 April 2023

Heru Budi Minta RPTRA Kalijodo Diperbaiki, Pemprov DKI Siapkan Rp1,7 Miliar

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menganggarkan Rp1,7 miliar untuk menata Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo

Baca Selengkapnya

Heru Budi Revitalisasi Monas, Resapan Air Ditata Tapi Beton Era Anies Dipertahankan

16 April 2023

Heru Budi Revitalisasi Monas, Resapan Air Ditata Tapi Beton Era Anies Dipertahankan

DKI Jakarta akan melanjutkan penataan atau revitalisasi Monas. Penataan ini akan menambah sekira 300 pohon baru

Baca Selengkapnya

Kondisi RPTRA Kalijodo Dibilang Miris, Heru Budi Bakal Lakukan Hal Ini

10 April 2023

Kondisi RPTRA Kalijodo Dibilang Miris, Heru Budi Bakal Lakukan Hal Ini

Heru Budi bakal melakukan sejumlah hal ini usai kondisi RPTRA Kalijodo dibilang miris oleh Djarot Syaiful Hidayat, mantan Gubernur DKI.

Baca Selengkapnya

Djarot Kecam Buruknya Kondisi RPTRA Kalijodo Buatan Era Ahok, Heru Budi: Kami Akan Perbaiki

8 April 2023

Djarot Kecam Buruknya Kondisi RPTRA Kalijodo Buatan Era Ahok, Heru Budi: Kami Akan Perbaiki

Heru Budi Hartono mengunjungi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Kalijodo untuk melihat keadaan terkininya

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Hidayat Miris Lihat Kondisi Terkini RPTRA Kalijodo yang Dulu Diresmikan Ahok

4 April 2023

Djarot Saiful Hidayat Miris Lihat Kondisi Terkini RPTRA Kalijodo yang Dulu Diresmikan Ahok

Mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat merasa miris dengan kondisi terkini RTH-RPTRA Kalijodo yang dulu diresmikan Ahok.

Baca Selengkapnya

Petugas RPTRA Rasela Lakukan Pendataan Ulang Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

6 Maret 2023

Petugas RPTRA Rasela Lakukan Pendataan Ulang Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Warga yang rumahnya tidak terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang diminta meninggalkan tenda pengungsian di RPTRA Rasela.

Baca Selengkapnya

Hadapi Masalah Stunting di Jakarta, Heru Budi Hartono Bakal Temui Menkes

31 Januari 2023

Hadapi Masalah Stunting di Jakarta, Heru Budi Hartono Bakal Temui Menkes

Heru Budi meninjau upaya pencegahan stunting dan menemukan anak yang fisik, berat dan tinggi badan tidak sesuai dengan balita pada umumnya.

Baca Selengkapnya