TEMPO.CO, Jakarta - Para pengguna kereta rel listri (KRL) commuter line mengeluhkan lamanya waktu tunggu kedatangan kereta di Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kadang, mereka harus menunggu kedatangan kereta dari Bekasi sampai satu jam.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila mengatakan cukup lamanya waktu tunggu di Stasiun Cikarang karena saat ini jalur kereta Cikarang-Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Jakarta Kota masih dua rel atau double track. Konsekwensinya, kereta commuter dan kereta jarak jauh belum dipisahkan.
“Karena kondisi itu, maka tentu saja KRL harus berjalan bergantian mau pun ada penyusulan dengan kereta antarkota, sehingga terjadi keterlambatan,” kata Fadhila lewat keterangan tertulisnya pada Jumat, 13 September 2017.
Menurut Fadhila, hal itu juga yang membuat perjalanan KRL lintas Cikarang-Bekasi-Jatinetgara-Manggarai-Jakarta Kota belum dapat ditambah secara signifikan dari yang ada saat ini, yaitu 32 perjalanan.
Kondisi ini, ujar Fadhila, berbeda dengan kereta dan calon penumpang di Stasiun Bekasi. Di sana, kata Fadhila, perpanjangan operasional KRL hingga Cikarang, tidak menggaunggu jadwal perjalanan KRL. Alasannya, dari 162 perjalanan lintas Bekasi-Jakarta Kota dan sebaliknya hanya 16 perjalanan yang dilanjutkan hingga Cikarang.
“Pengguna yang beraktifitas di Stasiun Bekasi masih dapat memilih sekitar 65 jadwal KRL lainnya yang mengawali keberangkatan dari Stasiun Bekasi tujuan Jakarta Kota,” kata Fadhila.
Dengan kondisi tersebut, PT KCI menghimbau para pengguna di lintas Cikarang – Bekasi – Jakarta Kota PP agar menyesuaikan pilihan jadwal perjalanannya sampai semua perjalanan bisa berjalan dengan normal.
Saat Tempo mengunjungi Stasiun Cikarang, ratusan calon penumpang KRL tampak duduk-duduk di tangga dan lantai stasiun. Mereka menunggu kereta yang tak kunjung tiba selama satu jam. Beberapa penumpang hanya bisa bisa pasrah.
"Mungkin karena baru, jadi sistem operasi belum begitu normal. Saya maklum saja lah,” kata Sigit, 40 tahun. Calon penumpang lain, Oni (20) mengeluhkan lamanya waktu tunggu kereta itu. “Kalau tahu lama sekali begini, mendingan saya naik ojek ke Stasiun Bekasi Saja,” ujar Oni.
Oni dan beberapa penumpang KRL lain terus mengela napas sambil mengelap keringat saat petugas berkali-kali menyatakan permintaan maaf atas keterlambatan kedatangan kereta lewat pengeras suara.
DEWI NURITA