TEMPO.CO, Bekasi -Wakil Ketua Umum I Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Kyatmaja Lookman mengatakan pihaknya mengkhawatirkan rencana perluasan uji coba pengaturan jam operasional truk besar di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Cikampek dua pekan mendatang.
"Pagi itu merupakan arus berangkat ke kawasan Industri," kata Kyatmaja, Sabtu, 21 Oktober 2017. Makanya, kata dia, dalam rapat sebelumnya bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, pihaknya tak keberatan ketika akan dilakukan uji coba di jalan tol Cikampek mengarah ke Jakarta pada pagi hari.
Baca : BPTJ Uji Coba Jam Operasional Truk 2 Arah di Tol Jakarta-Cikampek
Menurut dia, pagi hari tak banyak pengaruh terhadap bisnis angkutan truk. Sebab, kata dia, sebagian besar truk masih beraktivitas di depo, sebelum bertolak menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok. "Kalau sore, kita enggak sepakat waktu itu," kata dia. "Itu jalur pulang ke pelabuhan."
Kini nampaknya, BPTJ akan memperluas uji coba pengaturan jam operasional truk golongan 4 dan 5. Sepekan ke depan, lembaga tersebut akan melakukan sosialisasi kepada pengusaha yang ada di kawasan industri. "Sebetulnya biang kepadatan ke Cikampek hanya di gerbang Cikunir, itu aja yang harus diselesaikan," kata dia.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono mengatakan, pengaturan jam operasional truk besar dianggap cukup efektif mengurangi kepadatan di jalan tol. "Hasil evaluasi ada peningkatan kecepatan hingga 15 persen," kata dia. "Sambutan dari masyarakat cukup positif, ini dilanjutkan."
Karena itu, kata dia, pihaknya akan memperluas uji coba pengaturan jam operasional bagi truk di jalan tol yaitu dari Jakarta ke Cikampek. Menurut Bambang, banyak juga masyarakat dari Jakarta ke Cikampek untuk kepeluaan berangkat kerja. "Truk bisa parkir di kantong-kantong parkir dulu atau di kawasan pelabuhan," kata dia. "Tapi, kalau timbul masalah, kita pecahkan masalah itu."