TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandi Uno masih mencari jalan agar dirinya dan Gubernur Anies Baswedan bisa bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi. Pertemuan itu untuk bersilaturahmi antara pemerintah daerah yang baru dan DPRD DKI Jakarta.
"Kami masih menunggu waktu dari beliau," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Oktober 2017. Sandi menjelaskan, untuk bertemu Prasetyo, dirinya telah meminta bantuan sejumlah pihak. Ia sudah mencoba menghubungi Prasetyo melalui nomor telepon yang diberikan Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik serta meminta bantuan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya. "Layaknya orang Timur, kami sudah minta waktu melalui beberapa channel," ucapnya.
Polemik antara DPRD dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta agak memanas setelah Prasetyo menolak menggelar sidang paripurna istimewa penyambutan Anies-Sandi. Menurut Prasetyo, jika kedua pemimpin Ibu Kota itu mau bertemu, cukup bertemu langsung tanpa paripurna.
Baca: Anies Baswedan Ikut Sandiaga Uno Langgar Aturan Pakaian Dinas
Sandi sepakat dengan pernyataan Prasetyo tentang paripurna tersebut. "Enggak perlu paripurna, silaturahmi saja kok," ujarnya.
Namun Sandi beranggapan bertemu dengan Prasetyo tanpa izin juga tak etis. Untuk itu, dirinya telah berkali-kali meminta izin bertemu Prasetyo. Menurut Sandi, sebagai pendatang baru di Pemerintahan DKI Jakarta, ia harus menghargai Prasetyo yang sudah senior.
"Adat ketimuran kan mesti izin kalau datang. Saya sudah minta berkali-kali dan akan terus minta," tuturnya. "Pak Pras ini kawan baik saya, murid ibu saya juga, jadi saya tak ingin berpolemik."
Baca juga: Pak Anies, Pejabat Daerah Tak Bisa Minta Prioritas di Jalan