TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Paul Tehusijarana akan memberikan akses gratis masuk Pantai Ancol kepada warga Jakarta yang tidak mampu. Adapun pendekatan yang dipakai adalah pengunjung yang menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Nah ini yang kami akan coba untuk kami terapkan, pemegang KJP itu kami beri dalam setiap bulan ada satu hari gratis masuk Ancol misalnya," ujar Paul di Balai Kota Jakarta, Rabu, 8 November 2017.
Saat ini, Paul mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bank DKI untuk memberikan data pemegang KJP. Pengelola Ancol berencana mengadopsi teknologi mesin pembaca kartu yang dipakai oleh Bank DKI, sehingga pengunjung yang memiliki KJP bisa masuk Ancol secara cuma-cuma.
Baca: Ancol Batal Gratis, Sandiaga: Pengunjung Mayoritas Orang Mampu
"Itu satu yang kami akan kerjakan dalam waktu dekat. Sebenarnya secara ini sudah mulai juga sih, cuma belum pake card reader, tapi mereka tunjukan KJP, mereka udah bisa masuk gratis," ujar Paul.
Paul mengatakan juga tengah mengkaji pembebasan akses Ancol pada hari besar tertentu. Saat ini yang baru dijalankan adalah akses gratis masuk Ancol setiap Hari Ulang Tahun Jakarta bagi seluruh pengunjung. Paul belum bisa memastikan hari besar lain yang kemungkinan akan menggratiskan akses Pantai Ancol.
"Untuk pemilik KJP itu otomatis dengan teknologi (card reader) itu diharapkan Desember ini. Itu bagian pertanggungjawaban kami juga terhadap pemegang saham," ujar Paul.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga belum bisa memastikan kapan akses gratis Pantai Ancol untuk semua pengunjung. Menurut dia, masih ada beberapa hal yang harus dikaji untuk membuat kebijakan tersebut, terlebih Ancol merupakan perusahaan terbuka yang sahamnya masih dimiliki oleh pihak swasta.
Sandiaga mengatakan untuk sementara PT Pembangunan Jaya Ancol masih mengkaji pemberian akses gratis bagi seluruh warga Jakarta. Alasannya, kata Sandiaga, selama ini yang datang ke Pantai Ancol justru mereka yang berasal dari kalangan menengah atas.
"Jadi kalau yang ke Ancol itu datang justru banyak warga yang mampu juga. Malah 70 persen lebih daripada pendapatan Ancol itu datang dari warga yang mampu," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, apabila digratiskan justru tidak sesuai dengan arahan gubernur yang ingin memberikan keadilan bagi warga Jakarta yang tidak mampu. Sandiaga meminta Paul untuk merevisi kajiannya itu untuk memberikan akses kepada warga yang tidak mampu saja.