TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan mengerahkan 15 ribu personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh KSPI di Istana Merdeka dan Balai Kota DKI Jakarta pada hari ini, Jumat, 10 November 2017. Aksi unjuk rasa buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu dalam rangka menuntut kenaikan nilai UMP 2018.
"Kami sudah buat rencana pengamanan, ada sekitar 15 ribu personel yang merupakan gabungan dari Polda maupun Mabes Polri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis, 9 November 2017.
Selain pengamanan, polisi juga berencana melakukan pengalihan arus lalu lintas situasional. "Lalu lintas sudah disiapkan, nanti kalau harus dilakukan rekayasa ya dilakukan. Sementara sifatnya situasional," kata Argo. Namun, Argo belum mendetailkan soal rekayasa arus lalu lintas tersebut.
Baca: KSPI Ancam Demo Besar-besaran, Anies Baswedan Angkat Jempol
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, demonstrasi buruh tersebut akan mulai pukul 9.00 pagi. Presiden KSPI Said Iqbal sebelumnya menyebutkan aksi unjuk rasa ini akan diikutsertai oleh 20 ribu massa. Aksi ini menuntut revisi UMP DKI 2018, menolak upah minimum berdasarkan PP 78/2015 dan pencabutan mandat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies-Sandi. Aksi demo buruh juga minta penurunan harga sembako dan listrik.
Sebelum demonstrasi buruh hari ini, beberapa kelompok buruh telah menggelar long march dari sejumlah daerah menuju Jakarta. Aksi long march itu terbagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok yang berangkat dari Bandung, Bogor, dan Cilegon.