TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sebatang cokelat kepada Meli, siswi SMA Negeri 33, yang bisa menjawab pertanyaan tentang penyakit difteri. Membagikan hadiah kepada siswa disertai pertanyaan mengingatkan kepada kebiasaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Cokelat untuk Meli diperoleh Anies Baswedan dari salah seorang guru. Anies Baswedan mengunjungi SMA 33 di Cengkareng, Jakarta Barat, untuk melihat imunisasi anti difteri di sana hari ini, Senin, 11 Desember 2017.
"Selaput tersebut menghasilkan toxin dan toxin tersebut menyebar dalam organ vital kita seperti jantung paru-paru, ginjal yang menyebabkan kematian," kata Meli menjelaskan penyakit difteri secara lengkap diikuti terdengar riuh tepuk tangan di Auditorium SMA 33.
Baca: Anies Baswedan Naikkan Honor Tim Gubernur 14 Kali Lipat
Anies Baswedan terlihat kagum dengan penjelasan Meli yang begitu rinci. Ia pun menghadiahi Meli dengan pujian dan sebatang cokelat.
"Ini, keren nih. Kasih cokelat? Ya, ini," ucap Anies setelah mengambil cokelat yang disodorkan oleh seorang guru.
Meli, yang berkacamata tersenyum, mendapat pujian dari Gubernur DKI Jakarta. Dia lalu mencium tangan Anies kemudian Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek yang berada di sebelah Anies Baswedan. Nila pun terlihat kagum mendengar jawaban Meli.
"Pintar sekali kamu," ucap Menteri Nila.
Simak: Anies-Sandi Uji Coba Podium Jumpa Pers Seperti di Istana
Anies Baswesan meminta para siswa memberitahukan keluarga dan lingkungan sekitar tentang bahaya penyakit difteri. Ia mengatakan, jika ada orang terdekat yang terkena gejala difteri maka harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.
"Sekarang ada bahaya difteri, jangan dienteng..." kata Anies. "Kan.." lanjut para siswa serentak.
Menteri Kesehatan Nila memuji para siswa SMA 33 yang hadir di auditorium. "Kelihatannya anak di sini pintar-pintar, Pak. Gizinya bagus-bagus, nih," ujar Nila di hadapan para siswa.
Berbeda dengan Gubernur Anies Baswedan, Jokowi biasanya memberikan hadiah sepeda kepada masyarakat, siswa, atau santri pesantren yang menjawab pertanyaan sederhana dari Presiden RI itu.