TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Stasiun Kebayoran , Jakarta Selatan, sebagai salah satu bangunan stasiun kereta api yang tidak memperhitungkan integrasi antarmoda. Buktinya, kata Anies Baswedan, penumpang kereta Commuter Line yang turun di Stasiun Kebayoran harus berjalan cukup jauh untuk mencapai halte Transjakarta terdekat.
"Coba kalau dulu merancang dipikirkan soal itu (integrasi),” ujar Anies Baswedan di Stasiun Kebayoran, Jumat, 22 Desember 2017. Untuk itu, Anies Baswedan berencana mengintegrasikan Stasiun Kebayoran dan stasiun lain dengan moda transportasi lain.
“Kami mau bangun fasilitas transportasi agar terintegrasi antarmoda di seluruh DKI Jakarta," kata Anies Baswdan. Dia lantas berbicara kepada jajaran PT KeretaApi Indonesia dan PT Kereta Commuter Indonesesia. Anies meminta pendapat mereka mengenai kemudahan penumpang dalam mengakses moda transportasi lainnya.
Beberapa kali ia terlihat sedang berpikir sambil melihat jembatan layang khusus Transjakarta yang melintang di jalan Kebayoran. Dari pantauan Tempo di lokasi, letak halte Transjakarta dengan Stasiun Kebayoran cukup jauh, sekitar 1 kilometer.
Selepas memantau kondisi Stasiun Kebayoran, Anies Baswedan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Tanah Abang menggunakan KRL Commuter Line. Di dalam kereta dia terlihat berinteraksi dengan penumpang lainnya. "Saya sudah biasa pakai Commuter Line dari Depok menuju Jakarta," ujar Anies saat berada di dalam kereta.
Dalam perjalanannya tersebut, Anies Baswedan menggunakan kartu Oke Otrip. Ia berharap ke depannya semua kendaraan dapat terintegrasi dengan baik ,sehingga penggunaan kartu Oke Otrip bisa lebih maksimal.