TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjamin stok dan harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, aman hingga panen raya Februari mendatang.
Untuk menjaga kestabilan tersebut, ia telah memerintahkan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DKI-Banten Mansur Siri menggelontorkan cadangan beras premium sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Bulog akan menggelontorkan berapa pun jumlahnya (kebutuhan beras medium). Kalau untuk beras premium aman," ujar Sandiaga saat mengecek harga dan stok di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 27 Desember 2017.
Baca: Cek Stok Beras, Sandiaga Uno: Januari-Februari Jadi Perhatian
Direktur Utama Cipinang Food Station Arief Prasetyo, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengklaim 2.033 ton beras dipasok pada pagi ini dan 36 ribu ton stok beras berada di Pasar Induk Beras Cipinang. Jumlah tersebut diklaim aman untuk memenuhi konsumsi beras masyarakat Jakarta, yang mencapai tiga ton per hari.
Menjelang akhir tahun, muncul kekhawatiran cadangan dan peningkatan harga beras akan menurun. Terlebih, cuaca ekstrem yang melanda Indonesia beberapa pekan belakangan dikhawatirkan bisa menyebabkan gagal panen. Namun Sandiaga menjamin hal tersebut tidak akan menyebabkan stok turun dan harga beras melambung, khususnya di kelas medium. "Kelas medium akan jadi perhatian karena yang paling utama dikonsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah," tuturnya.
Selain meminta stok terus digelontorkan, Sandiaga meminta Kementerian Perdagangan mengadakan operasi pasar secara rutin hingga Februari 2018. Ia mengklaim, sejak Oktober lalu, 25 ribu ton beras medium sudah disalurkan.
"Kami juga akan terjunkan tim khusus dari Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Bank Indonesia di pasar-pasar kecil untuk mengontrol harga dan stok," kata Sandiaga Uno. Dari pantauan Tempo di lokasi, harga eceran tertinggi beras kelas medium Rp 9.450 per liter, sedangkan saat operasi pasar Bulog di Cipinang Rp 7.800 per liter dan Rp 8.100 per liter di eceran.