TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan tidak terlibat dalam kasus sengketa tanah PT Japirex. "Tidak ada aliran dana satu rupiah pun ke akun saya," ujarnya di kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Selasa, 30 Januari 2018.
Sandiaga Uno telah rampung menjalani pemeriksaan sebagai saksi perkara sengketa tanah PT Japirex sore tadi. Pemeriksaan soal sengketa tanah seluas 1 hektare di Jalan Curug Raya, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, itu dimulai sekitar pukul 14.00 dan kelar pukul 17.30.
Baca : Tiba di Polda Tanpa Bawa Berkas, Sandiaga Uno: Saya Tidak Terlibat
Sandiaga meyakini pemeriksaan itu akan menguatkan posisinya dalam duduk perkara yang terjadi 21 tahun lalu itu. "Akan clear bahwa ini masalah perdata, masalah yang berkaitan dengan dua kubu pengusaha," ujarnya. "Mudah-mudahan dengan pemeriksaan ini sudah clear posisi saya di sana seperti apa."
Sandiaga berujar, dalam pemeriksaan itu, dia diberondong dengan tujuh pertanyaan. Selama dua jam awal, kata dia, polisi melemparkan pertanyaan terkait dengan riwayat hidupnya. "Didalami selama dua jam sendiri berbicara mengenai riwayat hidup," ucapnya.
Sandiaga menceritakan pembahasan awal mereka adalah soal masa dia sekolah. "Masa-masa SMA (sekolah menengah atas)," tuturnya. Dia juga diminta menceritakan riwayat hidupnya saat memulai usaha dan jatuh-bangun sebagai pengusaha.
Polisi juga mengorek lebih jauh masa-masa transformasi Sandiaga menjadi pengusaha. "Dulu kan saya karyawan, terus sempat di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Alhamdulillah jadi pengusaha di waktu krisis," kata Sandiaga.
Tanah yang disengketakan itu seluas 1 hektare di Jalan Curug Raya, Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, yang menyeret Sandiaga Uno, 30 Januari 2018. TEMPO/AYU CIPTAI
Pada enam pertanyaan berikutnya, kata Sandiaga, polisi mulai mendalami tugas dan posisi dia sebagai pemegang saham dan Komisaris Utama PT Japirex. Dia menceritakan sepak terjang perusahaan yang membidangi ekspor kerajinan rotan tersebut.
Simak juga : Dipanggil Polisi Lagi Soal Sengketa Tanah, Sandiaga Uno: Hadir
"Karena kebijakan pemerintah yang berubah-ubah mengenai rotan dan prospek bisnis yang sudah tidak bagus sehingga diputuskan untuk tidak dilanjutkan operasinya dan dilikuidasi 2009," ujarnya.
Nama Sandiaga disebut rekan bisnisnya di PT Japirex, yang telah ditetapkan menjadi tersangka, Andreas Tjahyadi. Dugaan penipuan yang diduga dilakukan Andreas dan Sandiaga dilaporkan Fransiska Kumalawati Susilo pada 8 Maret 2017. Sandiaga dan Andreas menjual satu hamparan lahan seluas hampir 1 hektare seharga Rp 12 miliar pada 2012.
Dalam satu hamparan tersebut, terdapat tiga lahan, di antaranya milik Djoni Hidayat 3.000 meter persegi, yang ikut dijual perusahaan milik Sandiaga Uno dan Andreas, PT Japirex.
