TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta yang terjadi di Jalan Jatinegara Barat membuat banyak kendaraan termasuk bus Transjakarta tidak bisa melintas. Polisi memasang separator di depan jembatan Sungai Ciliwung dan mengarahkan kendaraan berbelok ke kiri, ke Jalan Jatinegara Barat 1.
Penutupan jalan ini, berimbas pada rute bus Transjakarta koridor 11 yang melayani perjalanan Kampung Melayu-Pulogebang, Jakarta Timur. "Betul, ada penyesuaian karena banjir di Jatinegara," kata humas PT Transjakarta, Wibowo, dalam pesan pendek kepada Tempo, Selasa pagi, 6 Februari 2018.
Perubahan rute tersebut, membuat bus berputar hingga Jalan Basuki Rahmat sehingga tidak melewati Halte Stasiun Jatinegara 2. Bus langsung menuju halte selanjutnya, yaitu Halte Flyover Jatinegara.
Baca: Tinjau Lokasi Banjir Jakarta, Sandiaga Uno Jadi Obyek Swafoto
Menurut Wibowo, hingga saat ini, hanya koridor 11 saja yang terdampak banjir Jakarta sehingga harus mengubah rute.
Banjir ini terjadi akibat hujan lebat di kawasan Bogor, sejak Ahad hingga Senin pagi. Warga Jakarta yang tinggal di dekat Ciliwung terpaksa mengungsi. Wilayah paling terdampak banjir Jakarta adalah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk wilayah Jakarta Timur, ketinggian air tidak merata. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 01.20, wilayah yang terdampak adalah Bidara Cina dengan genangan air antara 60-250 sentimeter. Akibatnya, ada 673 jiwa yang mengungsi di beberapa titik, seperti Kantor Kelurahan Bidara Cina, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05, dan Gedung Sasana Krida Karang Taruna di RW 11.
Banjir Jakarta juga menggenangi wilayah Cawang dengan ketinggian antara 20-270 sentimeter. Selain itu, di Kampung Melayu ketinggian air antara 30-150 sentimeter. Air yang menggenangi wilayah ini merupakan luapan Sungai Ciliwung. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mencatat ada 15 titik banjir di kawasan tersebut, pada Senin, 5 Februari 2018.
