Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Korban Bom Sarinah: Saya Ditembak dari Jarak 2 Meter

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Jaksa Penuntut Umum menghadiri tiga orang korban bom Sarinah untuk menjadi saksi dengan terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2018. Tempo/Imam Hamdi
Jaksa Penuntut Umum menghadiri tiga orang korban bom Sarinah untuk menjadi saksi dengan terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2018. Tempo/Imam Hamdi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Oman Rochman alias Aman Abdurrahman, terduga otak teror bom Sarinah di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016, menjalani persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2018. Sidang ketiga itu dipimpin Hakim Ketua Ahmat Zaini dan anggota Irwan, Ratmaho, Aris Bawono dan Sudjarwanto.

Jaksa penuntut umum (JPU), menghadirkan tiga orang saksi yang menjadi korban bom Sarinah, yakni Inspektur Dua Doddi Mariadi, Inspektur Dua Suhadi dan John Hasen. Doddi Mariadi dan Suhadi adalah anggota Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Sedangkan John Husen karyawan yang berada di Cafe Starbuck Sarinah.

Doddy mengatakan, saat kejadian dirinya sedang dalam tugas pengamanan hasil pilkada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan piket di Kepolisian Sektor Menteng. Pada hari kejadian, dirinya langsung ditugaskan komandannya ke Starbucks di kawasan Thamrin, karena di sana ada ledakan. "Saya pakai mobil langsung berbalik arah dan menuju Starbucks," kata Doddi dalam persidangan.

Saat mobil yang dikemudikan Doddi mendekati Starbucks, tiba-tiba pelaku teror is yang menggunakan rompi hitam dan menenteng pistol, mendekati dirinya. Saat itu, Doddi menghentikan kendaraannya, dan menutup secara manual jendela mobil yang dikendarainya.

Belum sempat jendela tertutup seluruhnya, pelaku langsung melepaskan tembakan ke arahnya, sehingga mengenai perutnya. "Beruntung sedikit tertahan kaca jendela," ujar Doddi. "Jarak antara saya dan pelaku sekitar 2 meter."

Awalnya, Doddi mengira bahwa pelaku adalah petugas polisi karena menggunakan rompi hitam. Namun, Doddi tersadar bahwa dia pelaku teror lewat senjata laras pendek yang digunakan. "Dia bukan pakai senjata organik yang biasa dipakai polisi. Di sana saya baru sadar kalau itu pelaku dan langsung mengarahkan tembakan ke arah saya," ucap Doddi.

Doddi mengatakan tidak dapat melakukan perlawanan, karena tidak membawa senjata. Akhirnya, dia langsung membawa mobil ke arah perempatan Kebon Sirih. Rekan Doddi yang melihatnya berlumuran darah, langsung melarikan dirinya ke rumah Sakit Budi Kemulyaan. "Lalu saya dirujuk ke RSPAD. Saya dirawat enam hari," ujar Doddy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Doddi, perawatan pertama seluruhnya ditanggung pemerintah. Namun, setelah pemeriksaan rawat jalan, Doddi lebih banyak menggunakan uangnya sendiri. "Saya kumpulkan berkasnya (biaya berobat)," ujar Doddi.

Sedangkan Suhadi tertembak di bagian punggungnya. Saat itu, Suhadi sedang duduk-duduk bersama tukang ojek di dekat pos polisi di kawasan Thamrin. Karena mendapatkan informasi dari atasanya ada serangan bom di Starbucks, Suhadi diminta ke lokasi ledakan. "Saya langsung ke Starbucks," ujar Suhadi.

Sebelum sampai ke Starbucks, Suhadi terkena tembakan dari pelaku teroris. Seperti halnya Doddi, Suhadi juga tertembak dari jarak sekitar 2 meter, dari arah belakang. "Pelaku keluar dari kerumunan dan langsung menembak, dan mengenai bagian punggung saya," ujarnya. "Saya terasa punggung saya berdarah saat teman membantu saya naik motor."

Suhadi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan menjalani perawatan selama sepuluh hari di sana. "Di dekat pos polisi ada dua korban tewas. Dan pelaku juga tewas ditembak," kata Suhadi.

Dalam kasus bom Thamrin, Aman berperan sebagai pengendali di balik teror tersebut. Dia dituduh mendorong supaya dilakukan perbuatan amaliah. Tak hanya itu, Aman dianggap berperan dalam perekrutan pelaku aksi teror tersebut.

Aman dijerat dengan Pasal 14 jo Pasal 6 Perppu nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi UU nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Bom Sarinah pada 14 Januari 2016 itu menelan korban 16 orang, termasuk yang meninggal di lokasi.Dari belasan korban itu, terdapat terduga teroris.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

20 Oktober 2023

Pemeran film Dibalik 98 bersama sutradara Lukman Sardi dalam konfrensi pers Dibalik 98 di Djakarta Theater XXI, 07 Januari 2015. TEMPO/Nurdiansah
Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).


Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

15 Februari 2023

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo (kanan) dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono memberikan keterangan saat rilis penetapan tersangka kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 13 November 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak
Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

Ferdy Sambo divonis hukuman mati. Ia tercatat pernah menangani beberapa kasus antara lain KM 50, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra.


Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

15 Januari 2023

Terduga teroris pelaku penembakan terhadap warga dan polisi tergeletak di jalanan di depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari 2016. Peristiwa itu menggemparkan Ibu Kota setelah teror bom sebelumnya terjadi di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan pada 2009. Tak hanya teror bom, aksi saling tembak antara pelaku dan polisi sempat terjadi saat itu. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

Tujuh tahun berlalu sejak terjadinya tragedi bom Sarinah yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah, Jakarta. Ada nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo.


7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

15 Januari 2023

Pelaku teroris menembaki warga dan petugas polisi dikawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Tepat setahun yang lalu terjadi bom bunuh diri dan penembakan terjadi di jalan Thamrin dan cafe Starbucks. dok.Tempo/ Aditia Noviansyah
7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.


77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

16 November 2022

Komandan Korps Brimob Polri yang baru Irjen Pol Anang Revandoko bersama Istri berfoto bersama dengan Prajurit Korps Brimob saat upacara serah terima jabatan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu, 21 Agustus 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

Anang Revandako bukanlah sosok baru di Brimob Polri. Begini rekam jejak Dankor Brimob ini hingga kini memimpin satuan tertua Polri.


Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

12 Agustus 2022

Pelaku teroris menembaki warga dan petugas polisi dikawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Tepat setahun yang lalu terjadi bom bunuh diri dan penembakan terjadi di jalan Thamrin dan cafe Starbucks. dok.Tempo/ Aditia Noviansyah
Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

Irjen Pol Ferdy Sambo tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Saat berpangkat AKBP ia turut menangani kasus bom Sarinah pada januari 2016.


Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

4 Juni 2022

Brandon, anjing Labrador yang bertugas di Acara di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) hari ini, Sabtu, 4 Juni 2022. Brandon pernah bertugas dalam pencarian bom di Thamrin dan Kampung Melayu. Foto: Maria Fransisca Lahur
Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

Brandon, anjing pelacak bahan peledak bertugas di Formula E. Dulu dia pernah ditugaskan untuk melacak bom di Jalan M.H. Thamrin.


Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

16 Mei 2022

Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun saat menyampaikan sikap dan tuntutan atas perkembangan kehidupan berbangsa di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020. Acara yang digelar oleh Koalisi Anak Bangsa Untuk Keadilan (KABUK) tersebut menyampaikan sikap dan tuntutan atas perkembangan kehidupan berbangsa dan penyelenggaraan negara yang semakin memprihatinkan. Amien Rais dan sejumlah orang yang hadir meminta Jokowi melakukan rekonstruksi ulang pemerintahan Indonesia dan tidak memberi ruang ke komunisme serta Tidak lagi melakukan politik yang akhirnya itu sesungguhnya memecah atau membelah bangsa kita. Dalam acara tersebut mereka juga meminta pemerintah membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut tuntas kasus penembakan laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek. TEMPO/M Taufan Rengganis
Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

Refly Harun mengaku dikenalkan dengan Abbi Rizal Afif oleh ustad Dewa Putu Adhi, mantan gitaris band di Bali.


Nasib Karyawan Setelah McDonald's Sarinah Tutup

8 Mei 2020

Ilustrasi McDonald's, rumah makan cepat saji. Sumber: asiaone.com/AFP
Nasib Karyawan Setelah McDonald's Sarinah Tutup

Melalui surat resmi yang diterima McDonald's Indonesia pada 30 April 2020, Sarinah beralasan bakal merenovasi gedung dan mengubah strategi bsnis.


Kisah Denny Mahieu, Penyintas di Teror Bom Sarinah 4 Tahun Lalu

14 Januari 2020

Inspektur Satu Denny Mahieu, salah satu penyintas bom Thamrin, saat ditemui di kantornya di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin, 13 Januari 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Kisah Denny Mahieu, Penyintas di Teror Bom Sarinah 4 Tahun Lalu

Salah satu penyintas korban bom Sarinah, Inspektur Satu Denny Mahieu mengaku sudah berdamai dengan peristiwa teror itu.