TEMPO.CO, Bekasi - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memantau langsung penerapan sistem ganjil-genap di jalan tol Jakarta-Cikampek yang dimulai hari ini, Senin, 12 Maret 2018. Menurut dia kebijakan tersebut dijalankan untuk memberi palayanan kepada masyarakat luas. Sebab selama ini kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah sangat parah.
"Dari Jakarta sampai Cikampek, termasuk ke Bandung, jadi lebih lama," kata Tito di sela-sela pemantauannya di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Senin, 12 Februari 2018. Kemacetan itu terjadi akibat dari pengerjaan sejumlah proyek seperti pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek 2 elevated, dan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT). Proyek-proyek ini ditargetkan selesai 2019. "Sambil menunggu itu rampung, kami mengupayakan mengurai kemacetan dengan kebijakan ini."
Polri, kata Tito, berencana membuat posko untuk memantau perkembangan kemacetan di tol Jakarta-Cikampek. Posko ini nantinya juga melibatkan sejumlah instansi pemerintah. Sejalan dengan itu, Polri akan membuat hotline secara online agar bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat pengguna jalan. "Agar permasalahan di lapangan cepat teratasi," kata Tito.
Tito mengatakan, berdasarkan hasil kajian Korp Lalu Lintas Polri dan instansi terkait, ada tiga rekomendasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemacet di tol Jakarta-Cikampek. Selain penerapan sistem ganjil genap ada juga pengaturan kendaraan golongan III ke atas dan penyediaan transportasi massal.
Paket kebijakan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan itu mulai berlaku hari ini. Truk dengan jumlah sumbu tiga ke atas tak boleh melintas sejak pukul 06.00-09.00, mulai dari ruas Cawang sampai Kawarang Barat pada dua jalur.
Sedangkan pembatasan kendaraan melalui sistem ganjil-genap khusus mengarah ke Jakarta melalui gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur mulai pukul 06.00 sampai pukul 09.00. Untuk angkutan massal Transjabodetabek Premium, kata Tito Karnavian, telah disiapkan untuk melayani rute Bekasi Barat-Jakarta dan Bekasi Timur-Jakarta.