TEMPO.CO, Depok - Pemerintah mulai fokus memberikan perhatian penanganan stunting dengan meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD). Tak hanya mengurangi stunting, hal ini diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas pada masa bonus demografi.
"Kita sudah membicarakannya, dalam konteks merencanakan penanganan stunting, ada beberapa menteri kala itu, kita sudah mulai membicarakan pentingnya mendidik di PAUD," kata Sigit Priohutomo, pelaksana tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), seusai acara penataran dan lokakarya bina balita di Depok, Selasa, 22 Mei 2018.
Sigit berpendapat pentingnya pendidikan pada usia dini karena masa 1.000 hari pertama kehidupan dan usia setelahnya hingga lima tahun merupakan masa emas perkembangan otak anak yang harus benar-benar dimanfaatkan dalam sisi pendidikan.
Sebelumnya, program pendidikan anak usia dini belum menjadi prioritas. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengejar pendidikan sejak anak usia enam tahun, yaitu SD hingga 18 tahun pada jenjang SMA sederajat.
"Sekarang kita arahnya menjadi program prioritas untuk pendidikan sedini mungkin dalam konteks penanggulangan stunting," kata Sigit.
Ia juga menyoroti tenaga pendidik di PAUD ataupun taman kanak-kanak yang seharusnya lebih mumpuni ketimbang tenaga pengajar di SD.
"Seorang pendidik PAUD seharusnya bisa memahami, bahkan latar belakangnya tidak hanya pendidik, tapi bisa juga psikolog, profesor, dan sebagainya," tutur Sigit.
Menurut dia, seharusnya pemerintah memiliki program khusus dan memberi perhatian lebih untuk pendidikan anak usia dini.
Pemerintah melalui kerja sama lintas kementerian-lembaga tengah menanggulangi kasus stunting atau kekerdilan fisik dan otak pada anak yang berpotensi merugikan negara di masa mendatang apabila tidak ditangani dengan baik.
Penanggulangan stunting atau kekerdilan dilakukan dari sektor ketahanan pangan, infrastruktur sanitasi dan air bersih, layanan di fasilitas kesehatan, dan edukasi kepada para orang tua untuk pencegahan kekerdilan.
ANTARA