TEMPO.CO, Depok - Sekitar 10 anggota Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror menggeledah rumah terduga teroris MM alias Rizki Maulana. Rumah terduga teroris itu berada di RT 06 RW 22 Kelurahan Mekar Jaya, Sukma Jaya, Depok.
Tiga anggota Densus membawa dokumen dari rumah kontrakan terduga teroris MM alias Rizki Maulana. “Tadi dua jam anggota Densus memeriksa rumah itu,” ujar ketua RT setempat, Endang Suhendar, kepada Tempo, Ahad, 24 Juni 2018.
Baca: Identifikasi Dua Jenazah Terduga Teroris Depok Menunggu Data...
Saat penggeledahan, kata Endang, rumah berwarna merah muda itu dalam kondisi kosong.
Istri terduga teroris MM, Syafira Laila, sempat pamit mengantar anak-anak ke daerah Pejaten, Jakarta Selatan. “Istrinya MM alias Rizki Maulana keluar sekitar jam 10 pagi. Sejam kemudian, Densus tiba mau menggeledah," ujar Endang.
Baca: Penangkapan Terduga Teroris di Depok, Polisi Telusuri Asal Pistol
Selain mengambil dua kardus dokumen, Densus 88 juga menyita dua handphone (HP). “HP itu ada yang besar satu dan satu yang jadul (zaman dulu),” kata ketua RT yang menyaksikan proses penggeledahan itu.
Sehari sebelumnya, di lokasi yang sama, polisi menangkap MM alias Rizki Maulana. Terduga teroris ini diduga akan melakukan aksi teror saat pilkada Jawa Barat.
Baca: Polisi Waspadai Ancaman Teroris Pasca Vonis Mati Aman Abdurrahman
Penangkapan MM dilakukan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.30 di Sukmajaya, Depok. Terduga teroris tersebut merupakan anggota Jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Bogor.
"Telah dilakukan penindakan hukum terhadap salah seorang terduga pelaku teror pada pukul 09.30 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 23 Juni 2018.
Iqbal mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, MM diduga berencana melakukan aksi teror saat pelaksanaan pilkada Jawa Barat pada 27 Juni mendatang.
Baca: Terduga Teroris Depok Hendak Lakukan Amaliah Saat Pilkada Jabar
Menurut Iqbal, rencana aksi tersebut terindikasi dari pergerakan intensif MM untuk menyiapkan amaliyah bersama beberapa kelompok lain.
Selain itu, kata Iqbal, terduga teroris MM diketahui merupakan mantan deportan. Saat ini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan untuk memburu pihak lain yang terlibat dalam rencana amaliyah saat pilkada serentak 2018 itu.