TEMPO.CO, Depok - Polisi menembak mati dua orang terduga teroris, AS, 28 tahun, dan AZW alias MRS (31), yang sedang melajukan sepeda motornya di Jalan Tole Iskandar, Kota Depok, Sabtu, 23 Juni 2018.
Saat penembakan terhadap terduga teroris pada pukul 07.00 WIB, warga Jalan Tole Iskandar sempat mendengar suara letusan tembakan. “Tadi saya sempat dengar ada rame-rame, lalu ada suara ‘dor’ kira-kira dua kali,” lata Tia (56), warga Jalan Tole Iskandar, kepada Tempo, Sabtu, 23 Juni 2018. “Tapi saya nggak sempat keluar rumah, karena sedang sakit,” kata Tia.
Ketua RT 06 RW 04 Kelurahan Mekar Jaya, Mustofa, mengatakan dirinya mendapat informasi dari warga bahwa terjadi penembakan di wilayah permukimannya. “Tadi sempat ditelepon bahwa ada orang ditembak di depan Gang Kesan,” kata Mustofa.
Berdasarkan pemantau Tempo, kondisi lokasi mulai ramai dilewati kendaraan. Terdapat bercak darah di jalur masuk sebuah rumah bercat kuning di Jalan Tole Iskandar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya menembak mati AS dan AZW terduga teroris, yang sedang melajukan sepeda motornya di Jalan Tole Iskandar, Kota Depok, Sabtu, 23 Juni 2018.
“Dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol,” ujar Iqbal kepada Tempo.
Karena tersangka melakukam perlawanan, kata Iqbal, polisi terpaksa menembak tersangka. “Petugas terpaksa melakukan upaya pelumpuhan, yang mengakibatkan kedua terduga teroris meninggal dunia,” ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, dari identifikasi sementara, AS yang merupakan warga Kecamatan Pamijah, Bogor, dan AZW pernah terlibat dalam jaringan terorisme dan merencanakan aksi teror dalam waktu dekat. Iqbal yakin AS dan AZW anggota Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“AS dan AZW alias MRS pernah mengikuti pelatihan semi militer di Gunung Gede pada 2014 bersama Bahrunsyah dan Ahmad Syarifudin serta merencanakan amaliyah dalam pelaksanaan pilkada Jabar 2018,” ujar Iqbal.
Dari jenazah dan sepeda motor terduga teroris itu, polisi menyita barang bukti satu bilah pisau komando dan satu pucuk pistol FN beserta magizine dan peluru 10 butir kaliber 9 milimeter.
“Jenazah terduga tersangka saat ini dibawa ke RS Kramatjati,” ujar Iqbal.
Aksi penembakan terhadap terduga teroris tersebut terekam dalam video berdurasi 13 detik dan viral di media sosial. Dalam video diterlihat dua orang tergelatak di samping motor yang terjatuh, dekat Bengkel AHRS Jalan Tole Iskandar Kota Depok.