TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Bestari Barus mengibaratkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup Kali Item (Sentiong) dengan waring seperti orang menyembunyikan borok agar tidak terlihat oleh orang lain.
Nama Kali Item sebenarnya sudah ada untuk bagian sodetan antara Kali Sentiong dan Sunter, tapi nama yang sama akhirnya populer untuk bagian yang lain karena warna dan bau yang serupa.
"Cuma solusi sementara aja (waring) itu. Tidak menyelesaikan apa-apa," kritik Bestari saat dihubungi Tempo, Senin, 30 Juli 2018.
Baca : Waring Kurangi Bau Kali Item, Anies Baswedan Tambah 200 Meter
Bestari menyayangkan Anies tidak mengambil langkah lebih awal menyelesaikan permasalahan Kali Sentiong.
Menurut Bestari lagi, jika sejak bulan Januari lalu sudah ada usaha membersihkan kali yang tercemar berat itu, Bestari yakin saat ini tampilan Kali Sunter akan jauh lebih baik. "Tapi kan ga ada (usaha sejak Januari)," ujar dia.
Seperti diketahui, pada pertengahan Juli lalu, jaring hitam sepanjang 700 meter dipasang petugas Pemprov DKI di atas Kali Sentiong. Waring tersebut bertujuan menutupi warna air yang bewarna hitam pekat sekaligus menghalau bau yang menyeruak akibat tertiup angin.
Selain itu, pada Ahad lalu juga dilakukan penaburan bubuk penghilang bau bernama Deogone. Usaha pemasangan jaring dan penaburan bubuk dilakukan agar para atlet Asian Games yang mondok di Wisma Atlet Kemayoran, yang bersebelahan dengan Kali Sentiong, tidak terganggu dengan bau dari kali itu.
Simak : Kata Anies Soal Renovasi Trotoar Sudirman - Thamrin Sesuai Jadwal
Lebih lanjut, Bestari mendoakan solusi jangka pendek yang dilakukan oleh Pemprov DKI itu efektif menghilangkan bau. Sebab, ia tidak ingin Kali Sentiong menjadi sorotan dan menghebohkan para tamu-tamu dari mancanegara.
Dia berharap setelah Asian Games berlalu, Pemprov DKI melanjutkan pembersihan Kali Item. "Karena ini cuma artificial beautyfication. Bukan penyelesaian akhir," ujar politikus Partai Nasdem tersebut.