TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengancam perusahaan atau pabrik di wilayah setempat yang masih nekat membuang limbahnya ke Kali Bekasi. Ancaman tak tanggung-tanggung perusahaan yang bersangkutan akan ditutup paksa. Pasalnya, pencemaran di kali tersebut terjadi terus menerus.
"Jika ada pabrik di Kota Bekasi yang ketahuan membuang limbah sembarangan, termasuk Kali Bekasi, saya akan langsung mencabut izin operasionalnya," kata Tri Adhianto, Rabu, 5 September 2018.
Baca : Netizen Sebut Bekasi Bak 'Negeri di Atas Awan'
Pencemaran parah terbaru Kali Bekasi terjadi pada Senin pagi, 3 September 2018. Permukaan kali itu tertutup buih tebal mirip salju. Bahkan, netizen merisak jika Bekasi adalah "Negeri di Atas Awan". Selain buih, air di aliran kali juga menghitam, dan menimbulkan aroma tak sedap.
Kondisi pencemaran kali membuat akun instagramnya, @mastriadhianto dibanjiri pertanyaan dari warganya. Menurut dia, masyarakat menginginkan pelaku pencemaran diberikan tindakan tegas untuk memberikan efek jera.
"Saya akan memberikan tindakan tegas kepada pabrik yang sengaja membuang limbah ke Kali Bekasi," ujar dia.
Dua pekan sebelumnya, menurut Tri, kejadian serupa terjadi. Menurut dia, warga di bantaran Kali Cileungsi wilayah Bogor menemukan adanya sebuah pipa yang mengeluarkan cairan hitam di tengah kali. Pipa tersebut terlihat ketika debit air kali sedang kecil.
Simak :
Komunitas Warga Bukit Duri: Program CAP Anies Hanya Beautifikasi
Karena itu, Tri menurut dia, masyarakat diminta sadar untuk menjaga sungai agar tidak tercemar. Apalagi, Kali Bekasi masih dipakai untuk bahan baku air bersih di PDAM Tirta Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi. "Masyarakat harus turut melakukan pengawasan," kata dia.
Karena itu, Tri mengimbau apabila ada warga yang melihat tindak pencemaran, termasuk ke Kali Bekasi, segera melaporkan ke pemerintah, atau minimal ke pengurus Rukun Warga lalu dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi. "Karena Kali Bekasi harus dijaga bersama," kata pria yang akrab disapa Mas Tri ini.