TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi menyatakan telah menelusuri Kali Bekasi terkait keberadaan gumpalan-gumpalan buih tebal yang tidak hancur terbawa arus kali itu ke arah laut. Keberadaan buih-buih itu memicu risak oleh netizen yang menyebut Kota Bekasi sebagai ‘Negeri di Atas Awan’.
Baca berita sebelumnya:
Netizen Sebut Bekasi 'Negeri di Atas Awan'
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Sugiono, mengatakan telah menelusuri Kali Bekasi. Hasilnya, sumber pencemaran diduga berasal dari Bogor. "Kondisi air kali di perbatasan sudah keruh dan kecoklatan," kata Sugiono, Senin 3 September 2018.
Buih tebal layaknya awan atau salju yang menutup permukaan kali itu terlihat di sekitar Bendung Bekasi, Jalan M. Hasibuan, Bekasi Selatan, hingga ke muara. Arif Fadillah, penduduk setempat mengatakan, sejak pukul 07.00 WIB, buih tebal sudah terlihat. “Limbahnya mungkin banyak," kata Arif.
Baca:
Buih Putih Mirip Salju Muncul di Kali Bekasi
Tugi, warga Bekasi Utara, melihat buih tebal terbawa arus Kali Bekasi yang menuju ke laut. Pemandangan ini, menurut dia, terbilang tak biasa karena tebalnya buih yang tidak hancur meskipun jaraknya jauh dari lokasi turbulensi di Bendung Bekasi.
"Kondisi ini memprihatinkan, karena Kali Bekasi bagian dari sumber kehidupan," kata pegawai BUMD ini.
Baca juga:
September 2017, Kali Bekasi juga Berbusa Seperti Salju
Pencemaran di Kali Bekasi pada Senin pagi, 3 September 2018 menarik perhatian netizen. Ini seperti diutarakan oleh akun twitter @mouldie_sep. Dia menganalogikan bahwa buih tersebut merupakan awan yang berada di bawah. @mouldie_sep "Yo@pemkotbekasi Bekasi jadi negeri di atas awan"