TEMPO.CO, Jakarta -Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan partainya akan memulai rapat pengusungan nama Wakil Gubernur DKI Jakarta pekan ini. Dia berujar nama yang akan diusung Gerindra DKI adalah dirinya sendiri, tidak ada kandidat lain sejauh ini.
"Enggak ada, satu saja (dirinya)," kata Muhammad Taufik di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Senin, 10 September 2018.
Baca : Muhammad Taufik Gelar Festival Jakarta Sehat, Anies Naik Moge
Selaku partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 lalu, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berebut kursi Wakil Gubernur DKI. Satu dari masing-masing kandidat kedua partai akan dipilih melalui mekanis voting di DPRD DKI Jakarta.
Sebelumnya, PKS mengklaim bahwa mereka berhak atas kursi peninggalan Sandiaga itu. Presiden PKS Sohibul Iman mengaku PKS berhak lantaran telah menyerahkan jatahnya di posisi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Dalam kesepakatan itu, PKS mengajukan dua nama untuk mengisi kursi Wakil Gubernur DKI, yakni Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera, dan Nurmansyah Lubis. Nurmansyah adalah Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI periode 2009-2014.
Simak juga :
Viral Parkir Bandara Soekarno - Hatta, Ini Kata Pengelola Parkir
Namun, Muhammad Taufik mengatakan barter itu hanya keinginan PKS. Dia bahkan menuding adanya pemaksaan dalam penandatanganan kesepakatan yang diajukan PKS. "Pakai ngancem. Enggak etislah begitu," ujar Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Situasi "panas" antara PKS dan Gerindra di DKI diyakini Muhammad Taufik tidak berdampak dalam hubungan koalisi di Pilpres 2019 mendatang.