TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan nama wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno belum diputuskan. Menurut Andre, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra belum menentukan sikap soal Wagub DKI.
Baca: Wagub DKI Tak Kunjung Ditetapkan, Anies Baswedan Kerepotan
"Beberapa nama diwacanakan oleh internal dan DPP. Tapi belum ada pembahasan lagi," ujar Andre saat dihubungi Tempo pada Ahad, 23 September 2018.
Namun Muhammad Taufik bukanlah satu-satunya nama kader Gerindra yang masuk bursa calon wagub DKI dari partai itu. Nama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu, diajukan oleh DPP Gerindra.
Andre mengatakan nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga diwacanakan dalam internal Gerindra. Keponakan Prabowo Subianto atau putri Hashim Djojohadikusumo ini juga politikus dari partai Gerindra yang kini berada di DPR RI.
Meskipun sudah ada wacana kedua nama itu, Andre mengatakan Gerindra belum mengambil keputusan apapun. "Jadi untuk sekarang kita hentikan polemik ini sambil menunggu keputusan resmi," ujar dia.
Pada saat ini kursi Wagub DKI Jakarta kosong setelah ditinggal Sandiaga Uno nyapres sejak 10 Agustus lalu. Partai Gerindra dan PKS, selaku partai pengusung Anies - Sandi di Pilgub 2017, akan duduk bersama memutus nama pengganti Sandiaga.
Akibat belum ada kata sepakat soal siapa yang paling berhak atas kursi Wagub DKI ini, Gubernur DKI Anies Baswedan kerepotan. Kamis lalu, Anies berharap agar secepatnya memperoleh pendamping karena agenda kegiatan di DKI sangat padat.
Kendati Gerindra mencalonkan kadernya, pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap yakin jabatan Wakil Gubernur DKI adalah "jatah" partainya.
Wakil Ketua DPRD Jakarta fraksi PKS Triwisaksana atau Sani menanggapi hal itu merupakan sesuatu yang bisa disepakati kedua pihak.
Baca: Perebutan Wagub DKI, Lulung: Kalau Ada yang Ngotot, Libatkan KPK
Apalagi, Sani mengatakan pemilihan Wagub DKI ini memang berkaitan dengan pencapresan Sandiaga Uno. "Saya rasa Gerindra akan nerima lah (calon dari PKS). Tapi PKS juga tidak akan satu pihak yang menggelontorkan satu nama saja," ujar Sani.