TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge Tanah Abang belum rampung seluruhnya, meski akan diresmikan hari ini, Senin, 15 Oktober 2018.
Baca juga: Skybridge Tanah Abang Diresmikan 15 Oktober, Buat PKL atau...
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, hingga Ahad, 14 Oktober 2018, pembangunan skybridge baru selesai sekitar 78 persen.
"Bakal ada soft launchingnya oleh Wali Kota Jakarta Pusat," kata Yoory melalui pesan singkat, 14 Oktober 2018.
Menurut Yorry, saat peresmian awal tersebut, baru 100 dari 446 kios pedagang yang bisa tempati untuk berjualan di atas skybridge. Sisanya, kata dia, para pedagang bakal menempati secara bertahap kios yang disediakan pemerintah.
Yoory menargetkan pembangunan jembatan tersebut rampung 100 persen pada akhir Oktober 2018. "Peresmian jambatan sebenarnya pada akhir Oktober. Kalau Senin baru soft launching," kata dia lagi.
Pimpinan PT Sarana Wisesa, Prabowo, mengatakan para pedagang yang berjualan di skybridge bakal dipungut retribusi Rp 500 ribu per bulan. Retribusi bakal dipungut oleh PT Sarana Wisesa sebagai lembaga yang mengelola skybridge Tanah Abang.
"Retribusi baru ditarik pemerintah dari pedagang mulai Januari 2019. Jadi sampai Desember pedagang dibebaskan bayar retribusi," ujar Prabowo.
Baca juga: Augie Fantinus Jadi Tersangka, Ini Temuan Tempo Soal Calo Tiket
Prabowo menjelaskan, retribusi tersebut dipungut untuk sejumlah fasilitas yang diberikan, seperti kebersihan dan keamanan. Bahkan, dari segi keamanan, selain menempatkan petugas keamanan, pihaknya memasang kamera pengintai (CCTV) di 13 titik. "Tiap titik ada dua CCTV. Jadi total 26 CCTV yang kami pasang," ujar Prabowo.
Pantauan Tempo puluhan pekerja masih melanjutkan proses pembangunan di jembatan tersebut. Bahkan, seng setinggi 2-2,5 meter masih menutupi bawah skybridge Tanah Abang. Selain itu, sebagian pagar pembatas jembatan dan atap skybridge juga masih belum terpasang.