TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Polisi Sektor Tanjung Priok Komisaris Suprianto mengatakan kasus kecelakaan pemotor di Jalan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu 13 Oktober lalu tidak terindikasi dengan tindak penjambretan. Dia menduga kasus tersebut adalah murni kecelakaan.
Dugaan kecelakaan murni itu didapat setelah Polsek Tanjung Priok memeriksa empat orang saksi. "Tidak ada saksi yang melihat kalau dijambret, korban yang selamat juga gak merasa dijambret," katanya kepada Tempo, Senin, 15 Oktober 2018.
Baca : Pemotor Jatuh dan Tewas di Sunter, Kasus Penjambretan Maut Lagi?
Peristiwa itu terjadi sekitar Pukul 07.50 di pinggir danau tidak jauh di seberang Masjid Ramlie Musofa, Jalan Danau Sunter Selatan.
Korban terdiri dari Wiwi Lestari Cahyadi, si pemotor, dan keponakannya, Jesika, yang berusia remaja sebagai penumpang. Kecelakaan itu membuat Wiwi meninggal dunia.
Mengenai hilangnya tas korban, Suprianto mengemukakan kemungkinan lain daripada menyebut sebagai aksi penjambretan. Tas milik Lestari itu berisi dua handphone dan dompet berisikan KTP dan dua Kartu ATM.
"Mungkin ada orang pura-pura menolong tapi malah ngambil," katanya.
Simak juga :
Dahnil Anzar Gembira Dipanggil Soal Hoax Ratna Sarumpaet, Kenapa?
Dari pantauan Tempo, jalan yang menjadi tempat kejadian perkara itu dikelilingi perumahan warga dengan pagar rata-rata setinggi sekitar dua meter. Sementara di sisi sebelahnya merupakan Danau Sunter.
Ketika Tempo bertanya kepada petugas parkir Masjid Ramlie Musofa dan empat pedagang di sekitar lokasi, tidak ada satu pun yang mengaku melihat kecelakaan itu, apalagi aksi penjambretan. Semuanya menjawab datang kesiangan, atau datang sebelum kecelakaan terjadi.