TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk memberi nama fasilitas umum di Jakarta, ia terinsiprasi oleh majalah Tempo. Dia ingat ketika Tempo mempopulerkan kata ‘santai’.
Baca: Anies Baswedan Akui DP Nol Rupiah Bukan untuk Rakyat Miskin
"Saya pernah diceritakan soal penggunaan kata ‘santai’ untuk mengganti kata ‘rileks’," ujar Anies, saat menerima tim dari Koran Tempo dan Tempo.Co dalam sebuah wawancara eksklusif di Balai Kota, Senin 15 Oktober 2018.
Anies mengatakan, dia mendapat cerita bagaimana redaksi Tempo dalam sebuah rapat membahas kata ‘rileks’ yang diserap dari bahasa Inggris 'relax’. Seorang peserta rapat yang berasal dari Ogan Komering, Sumatera Selatan, kemudian mengusulkan diksi ‘santai’ untuk mengganti kata itu.
"Saat itu ga ada yang tahu apa itu ‘santai’. Waktu Tempo nulis kata itu, semua orang heran," ujar Anies. Sekarang kata itu sudah umum dan dipakai oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengganti kata ‘rileks’.
Anies mengatakan, cerita yang diperoleh dari dapur redaksi Tempo itu telah menjadi inpirasi. Karena itu ia berusaha mengindonesiakan semua fasilitas umum yang di Jakarta.
Misalnya saja, kata Anies, saat ia mengubah branding OK Otrip menjadi Jakarta Lingko atau Jak Lingko. Menurut Anies, nama Lingko merepresentasikan sistem transportasi massal yang terintegrasi. Makna Lingko berarti saling terhubung.
Anies berujar, kata Lingko diambil dari pola pengelolaan irigasi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Pola pengairan ini saling berkaitan antara sawah yang satu dengan yang lain. Karena itu ia menginginkan, Jak Lingko menjadi moda transportasi yang terintegrasi di dalam sistem yang sama.
Selain itu, Anies menjelaskan salah satu istilah yang saat ini tengah dicari artinya dalam bahasa Indonesia adalah Transit Oriented Development (TOD). Menurut Anies, nama itu sudah memiliki terminologi sendiri, tetapi bukan bahasa Indonesia.
Baca: Ini 6 Kritik Fraksi PDIP DPRD DKI di Setahun Anies Baswedan
Saat ini pemerintah Jakarta sudah bekerja sama dengan Pusat Bahasa untuk memperkaya perbendaharaan bahasa. Anies Baswedan berharap dengan kerja sama itu nantinya perbendaharaan bahasa Indonesia bisa mengalahkan bahasa Inggris.