TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diimbau waspada penipuan atau hoax berkedok rekrutmen PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kemarin, 128 orang terlantar di Stasiun Gambir setelah menjadi korban penipuan dengan modus penerimaan pegawai PT KAI yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab, Minggu, 11 November 2018.
Baca: 128 Orang Korban Hoax Terlantar di Stasiun Gambir
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo, di Jakarta, Senin, menjelaskan modus pelaku adalah korban diiming-imingi untuk menjadi pegawai PT KAI dengan membayar hingga Rp 20 juta. Mereka dijanjikan berangkat mengikuti pendidikan dan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta dengan membayar sejumlah uang kepada oknum tersebut.
Para korban penipuan diamankan oleh petugas Stasiun Gambir karena kedapatan menggunakan tiket palsu untuk keberangkatan KA Argo Lawu 11 November 2018 pukul 20.15 WIB.
PT KAI dengan tegas menyatakan bahwa segala proses rekrutmen resmi PT KAI, mulai dari pengumuman hingga proses pengiriman berkas hanya dilakukan melalui website resmi PT KAI yakni https://recruitment.kai.id.
Setiap pelaksanaan perekrutan pegawai yang dilakukan oleh PT KAI tidak dikenakan biaya apapun, termasuk uang muka, uang tanda jadi, atau segala jenis biaya serupa," katanya.
"Manajemen PT KAI mengimbau kepada masyarakat untuk waspada atas segala upaya penipuan yang memanfaatkan momen perekrutan pegawai PT KAI, " katanya.
Masyarakat diharapkan lebih jeli dan teliti bila mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. "Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan PT KAI, "katanya.
Baca: Kejati Tugaskan 10 Jaksa Teliti Berkas Kasus Hoax Ratna Sarumpaet
Selain itu, PT KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut.
Lihat Video Stasiun Modern di Jalur Bekasi - Jatinegara