TEMPO.CO, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification alias DVI telah mengidentifikasi 101 dari 189 penumpang korban pesawat Lion Air PK LQP di hari ke-21 paska kejadian, Senin, 19 November 2018.
Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Komisaris Besar Putut Cahyo Widodo mengatakan tim DVI tinggal mengidentifikasi 24 bagian tubuh melalui sampel deoxyribonucleic acid (DNA).
Baca : Identifikasi Korban Lion Air Akan Berakhir 8 Hari Lagi
"Yang kami identifikasi tinggal bagian tulang belulang. Seluruh sampelnya sudah diketahui profil DNA-nya. Tinggal dicocokan," kata Putut di RS Polri Kramatjati.
Putut menjelaskan pengambilan sampel DNA dari tulang lebih sulit dari bagian tubuh lainnya seperti otot dan darah. Sehingga, kata dia, membutuhkan waktu yang lebih lama.
Jika mengambil DNA dari intisel yang berada di darah atau otot, kata Putut, hanya membutuhkan waktu empat hari untuk mengetahui profil DNA-nya. Namun, jika melalui tulang membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar tujuh hari.
"Membran tulang sangat keras. Jadi kami harus menghancurkannya terlebih dahulu untuk mengambil sampel DNA-nya."
Putut memperkirakan 24 bagian tubuh tersebut bakal teridentifikasi dalam waktu satu sampai tiga hari. "Kami tinggal mencocokan saja profil dari 24 DNA tersebut."
Simak juga :
Reuni Akbar 212, Anies Baswedan Restui Digelar di Lapangan Monas
Disaster Victim Identification kembali mengidentifikasi 17 jenazah dari korban jatuhnya pesawat Lion Air 610 di RS Polri, Jakarta, Selasa, 6 November 2018.
Ia mengatakan 24 bagian tubuh yang tersisa tersebut berasal dari 666 bagian tubuh yang masuk ke RS Polri Kramatjati. Menurut dia, hampir sebagian besar bagian tubuh tersebut teridentifikasi melalui profil DNA.
Putut menjelaskan Tim DVI menargetkan seluruh proses identifikasi pada Jumat, 23 November 2018. "Nanti akan kami umumkan seluruh hasil identifikasi seluruh jenazah baik yang sudah teridentifikasi maupun yang belum."