TEMPO.CO, Jakarta -RA, 27 tahun, telah 2 tahun merahasiakan kasus pelecehan seksual yang menderanya selama menjadi sekretaris anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS TK. Belakangan, kasus itu ia bongkar lantaran beberapa alasan.
Menurut pengakuan RA, salah satu faktor yang membuat dia bersuara adalah lantaran terinspirasi tokoh perempuan Indonesia, Rieke Diah Pitaloka.
Baca : Anggota Dewan Pengawas BPJS TK Tepis Pernah Terima Aduan Pelecehan Seksual
"Ketika saya bingung, saya membaca kalimat yang pernah diucapkan Mbak Rieke Diah," kata RA dalam pesan pendek kepada Tempo pada Jumat, 4 Januari 2018.
Dalam sebuah pernyataan, Rieke mengungkapkan filosofinya tentang hidup. "Hidup hanya sekali, rugi hidup tak punya nyali," begitulah kalimat Rieke yang disebut RA telah memantik semangatnya.
Dalam obrolan santai bersama Tempo dua hari sebelumnya, RA juga mengungkapkan tak mau lagi takut dengan stigma yang muncul dari lingkungan sekitar. Lantaran muncul sebagai korban, ia merasa tak lantas lemah.
RA mengatakan sikapnya membongkar kasus yang melibatkan Syafri Adnan Baharuddin -anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan- sudah klimaks dan harus diungkap. RA berkukuh posisinya sebagai perempuan tidak boleh makin dilemahkan dengan kasus tersebut.
Simak juga :
Alasan Eks Sekretaris Pejabat BPJS TK Berani Buka Suara
"Pelecehan seksual sering terjadi karena perempuan berada di posisi lemah," katanya.
RA sebelumnya mengaku telah sebanyak empat kali merasa dipaksa meladeni Syafri yang saat itu menjadi pejabat di BPJS TK. Versi RA, dugaan tindak pemerkosaan terjadi dalam kurun waktu 2016 hingga 2018.