TEMPO.CO, Jakarta - Warga RT 04, RW 06, Kelurahan Jatipadang, Kartini, 48 tahun, tak bisa menepis kekhawatiran saat banjir melanda permukimannya pada Ahad petang, 13 Januari 2019. Banjir setinggi 50-60 sentimeter itu merupakan imbas dari tanggul Kali Pulo yang jebol.
"Banjir ini yang terparah selama saya 13 tahun tinggal di sini," kata Kartini saat ditemui Tempo di lokasi pada Senin dini hari, 14 Januari 2019. Banjir membuat seluruh bagian rumahnya terendam air.
Kartini bercerita, tanggul yang jebol sekitar pukul 18.00 WIB membuat warga yang tinggal di bantaran kali panik. Saat air meluap, teriakan para tetangga membuat ia segera menutup rapat rumahnya agar banjir tak masuk.
Rupanya, air tetap merembes melalui celah-celah pintu dan menggenangi ruang tamu, kamar, sampai dapur. Meski demikian, Kartini merasa beruntung karena tak ada satu pun barangnya yang rusak. Ia secara tanggap menyelamatkan benda-benda berharga.
Saat ditemui di rumahnya, Kartini dan tetangganya masih sibuk membersihkan lumpur yang mengotori lantai rumah. Mereka bekerja hingga Senin dinihari. Sementara itu, petugas gabungan juga turut lembur memperbaiki tanggul jebol.
Petugas yang berjumlah sekitar 50 oran tampak menumpuk karung-karung pasir di antara tiang pagar yang terbuat kayu dolken. Perbaikan ini bersifat sementara. Warga RT 03, Acep, 50 tahun, mengatakan kelurahan telah merencanakan pembangunan dinding tanggul permanen.
Informasi tanggul jebol sebelumnya disiarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta melalui Twitter resminya, @BPBDJakarta.
"Info banjir/genangan Jakarta Selatan Minggu, 13 Januari 2019 pukul 20.30 WIB," tulis BPDB melalui akun tersebut.
Kepala BPBD DKI Jakarta Jupan Royter menguatkan kabar tersebut ketika dihubungi terpisah.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
