TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada tahun 2018 masih berada di atas enam persen. Angka itu menandakan momentum pertumbuhan ekonomi ibu kota tetap terjaga.
Baca: Triwulan Pertama 2018, Perekonomian DKI Turun Dibanding Era Ahok
Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2018 mencapai 6,41 persen (yoy). Itu berarti lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya, yaitu 6,38 persen (yoy).
Dengan pencapaian itu, kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Sithowati Sandrarini dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, ekonomi DKI Jakarta 2018 tumbuh 6,17 persen, relatif stabil karena pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,20 persen.
"Tetap terjaganya pertumbuhan ekonomi pada 2018 pada kisaran yang stabil dibandingkan dengan 2017, salah satunya disumbang oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah yang cukup tinggi yakni 16,45 persen," katanya.
Pertumbuhan konsumsi itu antara lain peningkatan dana pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta pensiunan pada 2018.
Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada 2019 berdampak pada peningkatan pertumbuhan Konsumsi Lembaga Non-Publik yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mencapai 8,34 persen. Peningkatan ini disumbang oleh berbagai kegiatan partai politik menjelang pesta demokrasi tersebut.
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga tetap terjaga pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu 6,03 persen, sejalan dengan meningkatnya kemampuan belanja masyarakat Ibu Kota, yang didukung dengan tingkat inflasi sepanjang 2018 yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kendati demikian, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada 2018 yang tercatat 4,67 persen belum mampu melampaui pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi investasi bangunan berupa pembangunan konstruksi dan infrastruktur Ibu Kota yang tidak semasif 2017.
Kinerja perdagangan luar negeri yang baik juga menjadi faktor pendorong perekonomian DKI Jakarta tahun 2018. Ekspor mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, 8,20 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspor barang dan ekspor jasa, khususnya melalui kedatangan atlet, ofisial, serta pada pendukung tiap negara yang berlaga di ajang Asian Games pada Agustus hingga September 2018.
Baca: Pertumbuhan Ekonomi DKI Triwulan II Melambat, Ini Analisis BI
"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga terjadi pada Impor DKI Jakarta, yang tercatat mencapai 10,34 persen, sejalan dengan meningkatnya impor barang modal untuk melengkapi pembangunan infrastruktur transportasi massal yang sedang berlangsung," kata Sithowati.