TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen MRT Jakarta membidik potensi wisata belanja di dalam stasiun dengan menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca: Tarif MRT Jakarta, Ini Beda Pemahaman Ketua dan Anggota DPRD DKI
"Orang bisa bertemu di sana, kemudian bisa belanja (produk) UMKM di dalam stasiun. Terus naik kereta lagi, itu tidak bayar selama tidak keluar stasiun," kata Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2019.
Dia berharap stasiun MRT Jakarta tidak hanya menjadi tempat mobilitas masyarakat tetapi juga bisa dijadikan sebagai tempat bertemu dan bertransaksi dagang.
Menurut dia, kehadiran pelaku usaha mikro kecil menengah itu juga diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi khususnya industri kecil.
Kamaluddin menjelaskan total ada 16 gerai UMKM yang akan beroperasi di lima stasiun Fase I MRT Jakarta rute Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus.
Kelima stasiun tersebut, yakni Lebak Bulus dengan enam gerai UMKM, Fatmawati ada 6, Stasiun Dukuh Atas terdapat 2, dan masing-masing 1 gerai di Stasiun Haji Nawi dan Stasiun Blok A.
Lima stasiun itu merupakan lokasi yang paling sesuai berdasarkan pertimbangan yang dilakukan bersama dengan konsultan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
UMKM itu, bergerak di usaha makanan dan minuman, kerajinan, dan tekstil atau busana.
Rencananya, gerai UMKM itu akan buka satu hingga dua bulan mendatang setelah moda transportasi modern itu resmi beroperasi.
Pada saat ini beberapa perusahaan ritel sudah membuka gerai salah satunya di Stasiun MRT Bundaran HI. "Beberapa ritel profesional tentu mereka sudah ada modal. Melihat bentuknya sudah bisa pasok interior dan mesin kopi sampai barista. Kalau UMKM memang perlu waktu," katanya.
Kamaluddin mengungkapkan keberadaan UMKM tersebut bukan menjadi bagian utama pendapatan pengelola tetapi memfasilitasi pertumbuhan industri kecil dengan biaya sewa per bulan sebesar Rp1,3 juta.
Baca: Klaim MRT Jakarta, Begini Jokowi Dicaci dan Dipuji
Meski memiliki prospek yang strategis, namun pengelola MRT Jakarta belum berencana menambah gerai UMKM di lima stasiun tersebut atau menambah gerai di stasiun MRT lainnya. Pengelola masih mempertimbangkan ruang yang lebih luas bagi penumpang khususnya ketika jam padat.