TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 100 penari ratoh jaroe gagal tampil dalam acara kampanye akbar Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2019.
Salah seorang penari yang tak ingin disebutkan namanya bercerita mereka baru mendapat informasi pembatalan tampil setelah mereka diberi konsumsi. "Akhirnya kami diberi makan sekitar jam sembilan lima belas," kata penari itu kepada Tempo.
Baca: Siswa Penari Ratoh Jaroe Kecewa Kampanye Akbar Prabowo, Kenapa?
Menurut penari itu, panitia memberi makan nasi uduk dengan lauk telor, bihun dan tempe orek. "Satu bungkus kami makan berdua," kata dia.
Ia bercerita para penari yang terdiri dari siswi sejumlah SMA itu telah tiba di lokasi sejak pukul 04.00 WIB. Sejak sampai di GBK, kata dia, para penari telah mengenakan kostum yang disediakan panitia.
Para penari, menurut dia, sempat mengeluh dan mempertanyakan kapan tampil untuk membuka acara. Saat itu, panitia menjanjikan penari ratoh jaroe tampil pukul 10.00. Namun, hingga menjelang pukul 09.00, belum ada informasi. Selain itu, para penari juga telah merasa lapar karena belum diberi makan.
Baca: Alasan Pendukung Bawa Anak di Kampanye Akbar Prabowo
Setelah mendapatkan makanan itu, kata dia, panitia baru memberi tahu bahwa penari ratoh jaroeh batal tampil. Pembatalan itu, kata dia, diberi tahu lima menit setelah penari diberi makan. "Yang ngasih tahu pelatih," ujarnya.
Meski tidak tampil, kata dia, panitia telah memberikan honor Rp 100 ribu per orang. "Yang membuat kecewa dari awal kami datang tidak ada informasi. Dan kami dibiarkan menunggu lama di belakang panggung," ujarnya.
Para penari ini berasal dari SMA Negeri 30, 22, 4 dan Muhamadiyah 4. Jumlahnya sekitar 100 penari, yang setengahnya berasal dari SMAN 30. Penari lainnya juga mengaku kecewa karena panitia tidak memberikan informasi jika penari ratoh jaroe batal tampil di acara kampanye akbar Prabowo.