TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah daerah menghentikan sementara pendataan fasilitas MCK atau mandi, cuci, kakus di permukiman. Penghentian tersebut karena memasuki masa kampanye Pemilihan Umum 2019.
"Penghentian karena ini masa kampanye, jangan sampai kedatangan mereka (tim pendata) ke rumah-rumah menimbulkan pertanyaan, menimbulkan kecurigaan. Kami hentikan dari Maret, akan kumpulkan lagi sesudah selesai pemilu," ujar Anies di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 9 April 2019.
Baca: Emoh Jelaskan, Anies Anggap Berita Banjir Jakarta Hanya Sensasi
Anies menerangkan pengumpulan data MCK selama ini bekerja sama dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pendataan untuk memberi gambaran jumlah MCK di setiap RT dan RW di Ibu Kota.
Menurut Gubernur Anies, dari pendataan terlihat beberapa RT dan RW di Jakarta kekurangan MCK. Padahal, MCK adalah kebutuhan sanitasi paling mendasar seseorang. Namun, dia tak ingat kawasan yang kekurangan MCK.
Lihat: Korban Kebakaran Pekojan Kesulitan MCK
Anies menerangkan kekurangan MCK di suatu lingkungan dapat menurunkan kualitas kesehatan warganya. Lingkungan kotor membuat penyakit mudah timbul. Ketidakmerataan MCK disebabkan analisa pemerintah kurang baik terhadap fasilitas umum.
M. JULNIS FIRMANSYAH