TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso yakin partainya akan menjadi peraih suara terbanyak di ibu kota. Keyakinan itu didapat dari penghitungan internal partai berlogo untaian padi dan bulan sabit tersebut.
Baca: Gerindra Evaluasi Koalisi? PKS: Selesai Saat Anies Baswedan Naik
"Data yang masuk sampai saat ini menunjukkan kita menang. Angka pastinya belum bisa kita rilis, tapi di atas 20 persen. Insya Allah bisa dapat," kata dia kepada Tempo, Selasa, 23 April 2019.
Dilihat dari laman Sistem Informasi Penghitungan Suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 April 2019 pukul 11.15 WIB, PKS menempati posisi kedua dengan 17.99 persen suara. Partai pimpinan Sohibul Iman itu berada di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP 18,99 persen.
Rekapitulasi pada hari itu baru mencapai 3.8 persen total suara. Angka didapat dari penghitungan 1.117 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 29.063 TPS di DKI.
Suara terbanyak PDIP dan PKS dihasilkan dari daerah pemilihan (Dapil) yang sama yaitu 6, 7 dan 8.
PDIP mendulang suara terbanyak dari Dapil 8 Jakarta sejumlah 8.625 suara, diikuti Dapil 6 dengan 8.048 suara dan Dapil 7 mencapai 7.895 suara. Sementara suara terbanyak PKS dihasilkan dari Dapil 6, 11.455 suara; Dapil 8, 7.394 suara; serta Dapil 7, 6.425 suara.
Hingga tanggal 24 April 2019 pukul 01.30, hasil Situng KPU menunjukkan bahwa PDIP dan PKS masih menempati posisi satu dan dua perolehan suara di legislatif DKI. PDIP memperoleh 19.37 persen, sementara PKS mendapat 17.72 persen suara. Persentase itu dihitung baru dari 4,2 persen total suara.
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berujar partainya juga memiliki hitungan internal melalui input C1 yang dikirim oleh saksi-saksi di TPS. Namun, dia tidak bersedia menyampaikan hasilnya.
"Tapi Insya Allah lolos," kata Gembong kepada Tempo, Senin, 22 April 2019.
Baca: Real Count Sementara KPU, PDIP dan PKS Kuasai Legislatif DKI
Gembong juga belum bersedia menyebut calon legislatif PDIP yang diprediksi akan menduduki kursi DPRD DKI. Namun, dia mengakui bahwa hitungan internal PDIP menunjukkan PKS merupakan pesaing utama perebutan legislatif DKI. "Saingan ketatnya memang dengan PKS," kata dia.