TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak cepat-cepat menanggapi harapan warga RT 5 RW 5 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, menjalani relokasi demi terbebas dari banjir luapan Kali Ciliwung. Anies yang pernah menyatakan kalau berita banjir di Jakarta hanya sensasi itu memilih berhati-hati untuk memberikan pernyataannya.
Baca berita sebelumnya:
Banjir Berulang, Warga Pinggir Kali Desak Anies Lakukan Relokasi
"Saya cek dulu, jangan buru-buru komentar, belum tahu isinya apa," ujar Anies di Balai Kota, Selasa malam, 30 April 2019.
Harapan yang dimaksud adalah yang disampaikan Rubiyanti, 54 tahun, dan beberapa tetangganya di Balekambang. Mereka termasuk korban banjir besar Jumat pekan lalu. Pada hari itu, luapan Ciliwung menelan sampai ke atap rumah. Imbasnya, atap dan jendela rumahnya banyak yang jebol.
Menurut Rubiyati, banjir besar itu menjadi yang kedua kali setelah tahun lalu. Dia heran, sebab biasanya Balekembang mengalami banjir besar seperti itu hanya tiap lima tahun sekali.
Baca juga:
Banjir Rendam Perumahan di Pasar Minggu, Tanggul Kali Baru Bocor
Banjir serupa juga terjadi pada 2013. Menurut dia, hingga empat tahun selanjutnya tidak pernah terjadi banjir besar. "Banjir besar lagi di 2018, karena itu siklus lima tahunan," ujarnya. "Tapi sekarang dua tahun berturut-turut banjir besar."
Dinding dan atap rumah warga di RT 5/RW 5 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, yang jebol diterjang banjir. Rumah tersebut berada tepat di pinggir Kali Ciliwung, Senin, 29 April 2019. Tempo/Imam Hamdi
Menurut dia, sebagian warga setempat bersedia menjalani relokasi kalau difasilitasi pemerintah daerah. Syaratnya, mereka tidak pindah ke rumah susun. "Maunya tanah kami dibeli dan kami beli lagi di tempat lain yang tidak banjir."
Baca juga:
Jaga Saringan Air, Ahok Bagikan Kunci Tanggulangi Banjir Jakarta
Relokasi juga pernah ditagih warga yang ada di pinggiran Kali Pulo, Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan, pada April lalu. Di lokasi ini, banjir juga berulang karena tanggul kali yang menyempit tak kuat menahan debit.
"Janji pak Anies waktu itu Februari 2018 (relokasi). Tapi enggak ada sampai jebol lagi, jebol lagi, dan saya bingung problemnya apa," kata Dani, 45 tahun, warga Kampung Air, Jati Padang, Rabu 3 April 2019.