Dua orang itu belakangan diketahui merupakan buronan Densus 88 yang kabur dari penggerebekan di Babelan, Kabupaten Bekasi, sehari sebelumnya. Eko mengaku belum sempat bertemu. "Sempat ditanya lagi malamnya, sudah ketemu belum, saya bilang belum," kata dia.
Simak juga :
Ledakan Bom Terduga Teroris di Bekasi, Suara Mirip Mercon Tapi ...
Karena lelah, Eko tidur lebih awal pada malam it. Rencana menonton pertandingan sepak bola di televisi yang dimulai pukul 01.45 juga gagal akibat ketiduran. Ia langsung terjaga begitu ada suara 'brak' cukup keras dari aparat yang mendobrak pintu. "Ini menjadi pengalaman yang bakal tak bisa saya dilupakan," ujar Eko.
Pintu rumah kontrakan Eko yang didobrak tim Densus 88 di Gang Salon, Jatikramat, Jatiasih. Kota Bekasi, Ahad, 5 Mei 2019. Tampak kerusakan di daun pintu rumah tersebut. TEMPO/Adi Warsono
Setelah kejadian itu, dia menyatakan kapok menerima tamu yang tak jelas asal-usulnya. Pria perantauan asal Brebes Timur ini mengaku akan selektif menerima tamu. "Saya trauma, tidak mau lagi ada kejadian seperti ini," ucap Eko.
Adapun dua orang yang dicari Densus 88 akhirnya ditangkap tak jauh dari kediaman Eko pada Minggu pagi sekitar jam 8. Satu orang di antaranya tewas meledakkan diri ketika terpojok di gang buntu Jalan H. Idrus 2, RT 1 RW 3, Jatikramat.