Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Fahri Hamzah Saat Mengetahui Penganiayaan Ratna Sarumpaet

image-gnews
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat menghadiri lanjutan persidangan Ratna Sarumpaet dalam perkara berita bohong yang menyebabkan keonaran sebagai saksi meringankan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 7 Mei 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat menghadiri lanjutan persidangan Ratna Sarumpaet dalam perkara berita bohong yang menyebabkan keonaran sebagai saksi meringankan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 7 Mei 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menceritakan saat pertama kali mengetahui kabar penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet.

Fahri mengaku mengetahui kabar tersebut pada Selasa pagi, 2 Oktober 2018. Saat itu, dia baru saja menyelesaikan rapat Paripurna di gedung DPR. "Saya tahunya secara resmi pada pagi tanggal 2," kata Fahri dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2019.

Baca: Kasus Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Saya Pikir Sudah Selesai

Fahri menyebutkan sebelumnya sudah mendengar desas desus terkait berita penganiayaan Ratna Sarumpaet. Hingga pada Selasa pagi itu, ia ditanyai oleh media terkait berita penganiayaan tersebut.

Saat itu, Fahri mengaku memberikan pernyataan keras atas penganiayaan Ratna Sarumpaet. "Saya saat memberikan pernyataan keras mendesak penegak hukum untuk segera mengusut kasus itu," ujarnya.

Berita penganiayaan Ratna tersebut, kata Fahri, ternyata sudah viral di media sosial. Fahri juga mengaku menerima berbagai pesan terkait berita tersebut, termasuk foto Ratna Sarumpaet dengan wajah lebam yang beredar di media sosial.

 Ratna Sarumpaet (kiri) mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 25 April 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Fahri mengaku setelah itu dia mencoba menghubungi Ratna Sarumpaet untuk mengkonfirmasi lebih lanjut terkait kabar penganiayaan tersebut. Namun panggilan telepon Fahri tidak mendapatkan jawaban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari itu juga, kata Fahri, ia diundang oleh sejumlah aktivis untuk berkumpul di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dalam menyikapi berita penganiayaan Ratna Sarumpaet. Dalam pertemuan itu Fahri memberikan pendapat terkait penganiayaan seperti pendapat aktivis-aktivis yang hadir dalam pertemuan itu.

"Malam itu saya hadir dan menyampaikan pendapat seperti aktivis-aktivis yang hadir saat itu," kata Fahri.

Baca: Fahri Hamzah Jadi Saksi Meringankan, Ini Kata Ratna Sarumpaet

Hingga esok harinya, Rabu, 3 Oktober 2018, Fahri Hamzah masih mencoba untuk menghubungi Ratna Sarumpaet. Di sore hari, panggilan telepon Fahri baru dijawab oleh Ratna.

Saat itu, kata Fahri, Ratna Sarumpaet menyampaikan permintaan maaf dan mengaku telah mengarang cerita bohong. "Saat mengatakan minta maaf dan akan mengakhiri kebohongan dengan konferensi pers," ujarnya.

Fahri Hamzah menilai saat itu kasus tersebut sudah selesai karena Ratna Sarumpaet telah mengakui kebohongannya. Fahri pun mengaku juga tidak ingin mengetahui lebih lanjut terkait berita bohong tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

19 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

44 hari lalu

Ratna Sarumpaet diberhentikan pecalang karena keluar rumah saat Hari Raya Nyepi di Bali, Senin, 11 Maret 2024. Instagram/Planet Denpasar/Jurnalis Rakyat
Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.


Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

46 hari lalu

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.


Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

54 hari lalu

Grace Natalie. Foto/Instagram
Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?


Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

55 hari lalu

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Selasa, 7 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU


Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

56 hari lalu

Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran Wahab Talaohu dan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Fahri Hamzah memberikan keterangan saat Sarasehan Aktivis Menjaga Demokrasi bertajuk
Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal


Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kanan) dalam acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 27 Januari 2024. Dalam acara tersebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato untuk anak muda Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?


Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?


Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Selasa, 7 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka


Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Capres Ganjar Pranowo menghadiri langsung deklarasi yang diadakan di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada Ahad, 24 Desember 2023. TPN
Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?