TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor bekerjasama dengan perusahaan asal Prancis mengkaji rencana penggunaan trem sebagai moda transportasi umum setelah Light Rail Transit atau LRT terhubung hingga ke Terminal Baranangsiang.
"Pemkot Bogor sudah bekerjasama dengan perusahaan asal Prancis untuk mengkaji keberadaan trem sebagai moda transportasi massal di pusat kota Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Jumat, 26 Juli 2019.
Dedie Rachim mengatakan, berdasarkan rekomendasi moda transportasi trem bisa dan layak digunakan sebagai angkutan umum massal yang terkoneksi dengan LRT. "Berdasarkan rekomendasi perusahaan asal Perancis yang berkunjung ke Balai Kota menyatakan trem cocok digunakan di Kota Bogor," kata dia
Dari kajian sementara menyatakan trem merupakan transportasi yang sangat murah dan sangat efektif untuk menjangkau beberapa lokasi di pusat Kota yang langsung terkoneksi dengan stasiun LRT. "Trem merupakan hibah dari negara Belanda, salah satunya Kota Bogor, digunakan untuk penumpang wisata dan kendaraan penghubung dari LRT," kata dia.
Dedie menjelaskan, ada delapan titik stasiun trem yang rencananya akan dibangun, dari terminal Baranangsiang, Suryakencana, Mall BTM, Paledang, Stasiun Bogor, Balai Kota Bogor, Sempur, Lippo Kebun Raya, Rumah Sakit PMI, dan balik siasiun LRT di Baranangsiang.
"Jalur yang akan dilalui perlintasan trem merupakan pusat kota terutama seputar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor serta Staaiun KRL Bogor," kata dia
Hingga saat ini pihak Bappeda masih melanjutkan kajian dan persiapan secara teknis terutama uji kelayakannya "Ini akan dikaji terus persiapannya, termasuk menghubungkan dengan stasiun LRT, terminal bis serta stasiun comuterline atau KRL," tutur Dedie.
Belum lama ini, Pemkot Bogor bersama Badan Pengelola Trasnportasi Jabodetabek (BPTJ) sepakat membangun stasiun akhir LRT Jabodebek di Terminal Baranangsiang, karena mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang perubahan kedua atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
"Penetapan stasiun akhir kereta api ringan (LRT) terintegrasi, dengan staisun comuterline, dan terminal bus," kata Dedie sembari menambahkan, jika kajian teknis dan administrasi berjalan lancar, tahun depan trem ini akan hadir di Kota Bogor yang didatangkan langsung dari Belanda. Kereta dalam kota itu hibah dari negara tersebut.
"Kalau semuanya berjalan lancar, tahun depan (trem) akan dikirim dari Belanda. Karena kota Bogor salah satu kota yang dipercaya mendapatkan hibah itu," demikian Dedie terkait rencana trem dan proyek LRT.