"Karena selama ini sawah disini mengandalkan saluran irigasi, selama musim kemarau saluran irigasi kering menyusul terus menurunnya debit sungai Cisadane."
Langkah ketiga adalah, menyiapkan sumur pantek untuk wilayah wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan. Program ini, kata Maesal, dapat membantu kebutuhan air jangka pendek atau selama musim kemarau untuk wilayah wilayah rawan kekeringan.
Warga beraktivitas di tengah sungai Cisadane yang mulai mengering di kawasan Pintu Air 10, Tangerang, Banten, Rabu, 3 Juli 2019. Kekeringan yang melanda sungai Cisadane sudah terjadi sejak satu bulan yang disebabkan musim kemarau. ANTARA
Langkah keempat menyiapkan insentif bagi para petani yang terancam gagal panen atau puso karena kekeringan dengan memberikan bibit padi unggulan secara gratis. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang tercatat 400 hektar lahan pertanian saat ini dilanda kekeringan.
Langkah kelima adalah menjaga suhu TPA jatiwaringin agar stabil dengan melakukan penyemprotan rutin pada tumpukan sampah seluas 31 hektar itu.
Langkah ini dilakukan agar gas metan yang terkandung dalam tumpukan sampah dengan sistem open dumping tidak mudah terbakar. Sebab, lokasi TPA yang berjarak 10 kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta dikhawatirkan akan menganggu penerbangan jika terbakar.
Langkah keenam, kata Maesal, melakukan pemeriksaan kesehatan pada warga sekitar TPA Jatiwaringin untuk memastikan kesehatan masyarakat atas dampak pembuangan sampah di kala kekeringan melanda saat ini.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tangerang hingga akhir Juli ini tercatat 11 kecamatan dari 29 kecamatan mengalami kekeringan yang berdampak pada krisis air bersih. Titik kekeringan itu berada di Kecamatan Tigaraksa, Legok, Curug, Jambe, Panongan, Jayanti, Teluknaga, Kosambi, Sindang Jaya, Kronjo dan Mauk.