TEMPO.CO, Jakarta - Siswi SMA Negeri 66 Jakarta Alaia Safia mengungkap kisahnya menjadi paskibraka tingkat Provinsi DKI Jakarta. Alaia terpilih adalah pembawa baki dalam upacara kemerdekaan HUT RI ke-74 di pulau reklamasi yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabtu pagi 17 Agustus 2019.
Alaia menceritakan kalau telah memulai latihan sejak tahun lalu. Latihan awalnya dilaksanakan di kawasan Lapangan Banteng dan Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat.
Sepekan sebelum upacara, latihan pindah ke Lapangan Jalur Sehat Sepeda Santai (Jalasena) Pantai Maju. Latihan di pulau reklamasi dinilainya lebih berat karena kawasannya gersang dan berdebu. "Lebih panas karena tidak ada pohon," kata dia saat ditemui seusai upacara bendera, Sabtu siang.
Selain terik matahari, latihan di Lapangan Jalasena juga mempunyai tantangan tersendiri. Sebab, lokasi pengibaran bendera dilapisi karpet setebal 15 cm. "Awal latihan kagok. Untung sempat latihan juga di sini jadi tidak terlalu kagok," ucapnya.
Alaia bersyukur bisa terpilih menjadi pembawa baki. Menurut dia, pengalamannya menjadi pengibar bendera pusaka di hadapan gubernur DKI juga tidak akan bisa terlupa.
"Awalnya aku gugup. Nafas tidak teratur. Tapi aku coba tenang. Pak Anies juga sempat senyum gitu," katanya mengenang detik-detik proses pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih.
Upacara bendera di Pantai Maju diikuti ribuan peserta terdiri dari para ASN Pemprov DKI, pelajar dan tamu undangan. Pantauan Tempo tidak semua ASN ikut dalam barisan upacara. Bahkan, sejumlah ASN terlihat duduk di luar barisan upacara. Mereka berada di balik pagar yang ada di kiri dan kanan barisan upacara.
Upacara di pulau buatan tersebut memang pertama dilakukan Pemprov DKI. Sebelumnya, upacara dilakukan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Anies Baswedan menyampaikan alasan pelaksanaan upacara HUT RI ke-74 di pulau reklamasi adalah sebagai simbol bahwa pulau buatan tersebut milik umum dan terbuka. Sedang pesan yang disampaikannya dalam upacara adalah keramahan Kota Jakarta.