TEMPO.CO, Jakarta - Rohim, 41 tahun, meninggal di bajaj yang sedang ditumpanginya pada Selasa, 20 Agustus 2019. Bajaj tersebut dikemudikan oleh Rismanto (35) di kawasan Jalan Latumeten Raya, Tambora, Jakarta Barat.
Kepala Kepolisian Sektor Tambora Komisaris Iver Son Manossoh mengatakan peristiwa tersebut bermula ketika Rismanto menerima penumpang Rohim sekitar pukul 16.30. Rohim minta diantarkan Riswanto usai belanja di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menuju Jalan Garuda, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat.
"Jadi saat Bajaj akan sampai di lokasi Jalan Garuda, Rismanto menanyakan kepada Rohim bahwa sebentar lagi akan tiba di lokasi tujuan. Tapi tidak direspons," ujar Iver dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Agustus 2019.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora Ajun Komisaris Supriyatin melanjutkan, karena penasaran penumpang tidak merespon, Rismanto kembali bertanya sambil menengok ke arah Rohim. Saat itu, menurut Rismanto, kondisi Rohim seperti tertidur bersandar pada karung berisi belanjaannya.
Rismanto kemudian membangunkan Rohim. Namun, penumpang itu kembali tidak merespons dan diduga telah meninggal. Rismanto lantas memberitahu kejadian ini kepada warga setempat dan disarankan melapor ke polisi. "Sehingga Rismanto berinisiatif untuk membawanya ke Polpos Jembatan Besi Polsek Tambora Jakarta Barat," ujar Supriyatin.
Supriyatin mengatakan, dugaan meninggalnya Rohim belum diketahui. Untuk memastikannya, jenazah telah dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi.
Peristiwa meninggal di bajaj ini hanya berselang sehari dari peristiwa serupa yang terjadi dalam angkot di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tatang Setiadi, 61 tahun, ditemukan meninggal setelah sebelumnya tak merespons meski angkot sudah sampai di ujung trayek. Diduga Tatang meninggal karena sakit karena memiliki banyak kerokan di badannya.