TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah SDN Cilincing 07 Pagi Juhaedin menilai filter udara di sekolahnya tak sia-sia meski baru dipasang berbarengan dengan pembongkaran industri arang batok. Juhaedin menyebut asap yang sampai hingga areal sekolah tak cuma dari hasil pembakaran arang dan peleburan aluminium.
"Karena di sekitar sini ada pabrik-pabrik, walaupun jauh kemungkinan besar masih tercemar. Secara tidak langsung masih memungkinkan adanya polusi," kata Juhaedin saat ditemui Tempo di kantornya, Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 19 September 2019.
Pemasangan alat penyaring udara atau filter polusi ini dilakukan sejak hari Selasa. Tujuannya menangkis asap pembakaran masuk ke ruang-ruang kelas. Menurut Juhaedin, pemasangan juga mengacu pada perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pemasangan filter yang dimaksud berupa menyematkan kain dakron di setiap celah ventilasi ruangan. Ada juga dua exhaust fan yang beroperasi 24 jam. Selain itu, Anies melalui Dinas Pendidikan DKI menempatkan dua kipas angin, dua tanaman, dan satu akuarium di setiap kelas.
Salah satu tanaman yang sudah tampak berada di dalam kelas adalah lidah mertua. Sementara akuarium berfungsi menjaga kelembapan udara di dalam ruangan.
Pemasangan filter dari kain dakron dibantu para siswa SMK yang tengah praktek kerja lapangan. Juhaedin menuturkan filter dan fasilitas lainnya bakal dipasang di tujuh dari 15 ruang kelas.
Enam kelas terletak di lantai dua dan satu di lantai dasar. Juhaedin memaparkan, asap pembakaran paling banyak masuk ke ruang kelas di lantai dua.
Udara yang terkontaminasi asap mulai terasa sejak guru dan siswa datang sekolah pukul 06.00 WIB. Warga sekolah pun terpakasa menghirup asap ketika sedang upacara atau apel di lapangan sekolah pada pagi hari.
"Jadi bukan cuma terasa di lapangan tapi ruangan sampai jam 09.00 WIB. Mulai berkurang ketika matahari panas," ucap dia.
Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara sebelumnya mencatat terdapat dua rumah industri peleburan aluminium dan 23 rumah industri pembakaran arang beroperasi di kawasan RW 09 Cilincing. Asap pembakaran menyebar hingga ke SD Negeri Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara.
Isu polusi dari asap pembakaran arang ini mulai mencuat lantaran seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi menderita pneumonia akut. Diduga sumber penyakit karena menghirup asap tersebut. Beberapa guru juga merasa terganggu dengan adanya asap yang memasuki areal sekolah setiap pagi.
Kepolisian Resor Jakarta Utara telah menyegel dua rumah industri peleburan aluminium. Polisi menduga aktivitas rumah industri tersebut mencemari udara di sekitarnya. Polisi juga mengincar 23 rumah industri pembakaran arang.
Kemarin pemilik harus membongkar rumah tempat industri arang. Sebab, warga setempat merasa terganggu setiap kali melewati kawasan rumah industri yang ditenggarai sebagai sumber polusi udara itu.