Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Peran Dosen IPB Pemilik Bom Molotov Menurut Polisi

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menjelaskan peran dosen IPB (Institut Pertandian Bogor) Abdul Basith yang dituding menyimpan bom molotov untuk digunakan pada aksi demonstrasi Mujahid 212 pada Sabtu kemarin. Menurut Argo, dia bukan orang yang merancang demonstrasi tersebut.

"Dosen IPB itu bukan yang merancang demo. Tapi dia menyimpan 28 bom molotov untuk mendompleng kegiatan Mujahid kemarin," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin, 30 Agustus 2019.

Menurut Argo, bom molotov itu rencananya akan dibakar saat aksi berlangsung. Basith diduga bakal melakukan provokasi dengan meledakkan bom molotov. Namun aksi tersebut belum dilakukan olehnya.

"Tapi ada permufakatannya di situ," kata Argo.

Anggota Polda Metro Jaya dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap enam orang yang diduga berencana membuat kekacauan dalam unjuk rasa Mujahid 212. Mereka adalah AB, 44 tahun, S alias L (30), YF (50), AU (43), OS (42) dan SS (61). Pelaku terakhir diduga bernama Sony Santoso yang merupakan Laksamana (Purn).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atas penangkapan Basith, IPB telah mengeluarkan pernyataan tertulis melalui laman website resminya. IPB mengaku merasa terkejut dan prihatin atas peristiwa penangkapan salah satu tenaga pengajarnya.

"Perlu kami sampaikan bahwa dugaan aktivitas yang dilakukan adalah tidak ada kaitannya dengan tugas yang bersangkutan sebagai dosen IPB dan menjadi tanggung jawab penuh yang bersangkutan sebagai pribadi. Terkait masalah ini, IPB menghormati proses hukum yang berlaku," tulis dalam laman website IPB.

Demonstrasi Mujahid 212 Sabtu kemarin berjalan cukup damai. Tak ada gesekan antara massa dengan aparat. Namun aksi tersebut sempat menuai kritik karena menyertakan banyak anak-anak di bawah umur.

M YUSUF MANURUNG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

27 hari lalu

Ornamen kaus kaki Natal dari ranting. The Merry Thought
Geger Kaus Kaki Berlafaz Allah, Toko di Malaysia Diserang Bom Molotov

Malaysia digegerkan peredaran kaus kaki bertuliskan lafaz Allah. Toko yang menjual diserang dengan bom molotov.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

36 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

55 hari lalu

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Polisi Tangkap 7 Terduga Provokator saat Rekapituasi di KPU Kabupaten Sinjai

Selain menangkap tujuh orang diduga provokator, polisi mengamankan 10 senjata tajam dan bom molotov yang dibawa massa demo di KPU Kabupaten Sinjai.


Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

5 Februari 2024

Polres Metro Jakarta Timur mengadakan konferensi pers kasus tawuran remaja di wilayah Jakarta Timur, Senin, 5 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Polisi Tangkap 20 Anak Pelaku Tawuran di Jakarta Timur, Bocah 14 Tahun Buat Bom Molotov

Kedua anak itu belajar secara autodidak untuk membuat bom molotov untuk digunakan saat tawuran.


Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

5 Februari 2024

Warga berusaha membubarkan bentrokan sejumlah remaja di Jalan Pisangan Baru Tengah 1, Matraman, Jakarta Timur, Minggu dinihari, 4 Februari 2024. Beberapa remaja tampak membawa senjata tajam seperti celurit hingga parang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tawuran Remaja di Jakarta Timur Punya Bom Molotov dan Intai Polisi: Jangan Gerak Dulu Angin Lagi Kencang

Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan ada tiga kelompok remaja yang kerap tawuran di wilayah Jakarta Timur.


Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

18 Desember 2023

Ilustrasi bom molotov. shutterstock.com
Polda Lampung Selidiki Kasus Bom Molotov di Rumah Ketua GP Ansor Lampung

Polda Lampung masih mendalami teror pelemparan bom molotov yang terjadi di rumah Ketua GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim.


Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

2 Desember 2023

Ratusan ribu massa aksi Damai 212 memadati kawasan Silang Monas, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016. TEMPO/Subekti.
Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

Aksi 212 tujuh tahun lalu mengguncang Jakarta. Apa tuntutannya saat itu, dan apa bedanya dengan Munajat Kubro 212 hari ini?


Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

26 September 2023

Pesan
Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat

Kedutaan besar Kuba di Amerika Serikat dibuka kembali pada 2015 ketika kedua negara memulihkan hubungan diplomatik yang terputus sejak 1961.


IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

21 Agustus 2023

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria
IPB Cek Alat dan Fasilitas Laboratorium Dalami Kematian Mahasiswanya yang Terbakar

IPB membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus yang menimpa mahasiswanya.


Kekerasan di Penjara Ekuador, 31 Orang Tewas dan Wali Kota Ditembak Mati

26 Juli 2023

Presiden Ekuador Guillermo Lasso memberikan laporan tahunannya kepada bangsa itu, seminggu setelah membubarkan Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan dini, di Quito, Ekuador, 24 Mei 2023. REUTERS/Karen Toro/FILE FOTO
Kekerasan di Penjara Ekuador, 31 Orang Tewas dan Wali Kota Ditembak Mati

Jaksa Agung Ekuador mencatat ada 31 orang jumlah korban tewas akibat gelombang kekerasan di salah satu penjara paling berbahaya di negara itu.